Otonomi Diperluas, Papua Bidik Pajak Freeport

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 21 Mei 2013 06:07 WIB

Gubernur Papua Lukas Enembe. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah Papua saat ini tengah menggodok draf rancangan undang-undang otonomi khusus diperluas untuk provinsi mereka. Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan salah satu isi draf rancangan adalah membuka peluang Papua memperoleh bagian pajak penghasilan dari PT Freeport.

"Selama ini kontribusi (Freeport) kepada (pemerintah) pusat. Nanti bisa saja kami minta," kata Lukas, di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin malam, 20 Mei 2013.

Menurut Lukas, langkah itu dilakukan sebagai salah satu cara pemerintah Papua meningkatkan kesejahteraan Bumi Cenderawasih. Dengan begitu, rakyat Papua tak tertinggal lagi. "Dengan dana yang cukup, (kami) bisa membangun."

Lukas mengatakan, otonomi khusus diperluas juga memungkinkan Papua untuk melakukan kerja sama dengan pihak luar negeri. Meski begitu, ia tak menjelaskan detil bentuk kerja sama yang dimaksud.

Adapun sejumlah poin dalam draf otonomi khusus diperluas, Lukas mengatakan, tetap mengacu pada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.

Menurut Lukas, apa yang tercantum dalam undang-undang itu sebagian ada yang sudah berjalan dengan sungguh-sungguh, sebagian tersendat, dan sebagian lagi tidak berjalan. "Ini yang kami akan perkuat. Kami mau lebih rinci lagi dari pelaksanaan otsus."

"Ayat demi ayat, pasal demi pasal, bab demi bab kami bahas sehingga itu menjadi sempurna. Sehingga betul-betul ada penguatan kewenangan yang lebih besar kepada pemerintah provinsi Papua untuk melakukan hal-hal yang lebih besar," ia menambahkan.

Sejauh ini pemerintah Papua sudah membentuk tim untuk menyiapkan draf rancangan otonomi khusus diperluas. Sebelum disampaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Agustus nanti, draf akan dibahas bersama seluruh pemangku kepentingan di Papua. "Bulan Juni kami sudah sampaikan draf awalnya (ke Presiden)," ucap Lukas.

PRIHANDOKO



Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:
EDSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah

Rumah Sakit di Bogor Diminta Siapkan Kelas 3

Pembongkaran Bangunan di Waduk Pluit Mulai Pagi

Layani Pasien KJS, Rumah Sakit Pemerintah Nombok






Berita terkait

BPKP Bakal Awasi Kepatuhan Keuangan Empat Daerah Otonomi Baru

24 Februari 2023

BPKP Bakal Awasi Kepatuhan Keuangan Empat Daerah Otonomi Baru

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bakal awasi kepatuhan keuangan di empat daerah otonomi baru, yakni Provinsi Papua Barat Daya, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

Dewan Adat Papua Tolak Pemekaran Papua, Bagaimana Terbentuknya DAP dan Siapa Anggotanya?

4 Agustus 2022

Dewan Adat Papua Tolak Pemekaran Papua, Bagaimana Terbentuknya DAP dan Siapa Anggotanya?

Dewan Adat Papua atau DAP menolak pemekaran papua, siapa itu DAP dan bagaimana sejarah terbentuknya?

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Anggap Wajar Ada yang Menolak Pemekaran Wilayah Papua

23 Mei 2022

Mahfud Md Anggap Wajar Ada yang Menolak Pemekaran Wilayah Papua

Mahfud Md menanggapi protes beberapa organisasi masyarakat Papua soal penolakan program daerah otonom baru atau DOB di Papua.

Baca Selengkapnya

Langkah Jokowi Bahas DOB Papua dengan MRP Dianggap Sebagai Politik Pecah Belah

21 Mei 2022

Langkah Jokowi Bahas DOB Papua dengan MRP Dianggap Sebagai Politik Pecah Belah

Koalisi Kemanusiaan untuk Papua menilai Pemerintahan Presiden Jokowi melakukan politik pecah belah dengan melakukan pembahasan soal DOB dengan MRP.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Barat Imbau Warga Tak Terprovokasi Rencana Demo Tolak DOB

10 Mei 2022

Polda Papua Barat Imbau Warga Tak Terprovokasi Rencana Demo Tolak DOB

Demonstrasi sekelompok warga Papua Barat akan digelar pada Selasa, 10 Mei 2022. Menolak pembentukan DOB.

Baca Selengkapnya

Tiga Kemungkinan Jika Kekhususan Jakarta Dicopot

22 Maret 2022

Tiga Kemungkinan Jika Kekhususan Jakarta Dicopot

Meski kemungkinan kekhususan Jakarta dicopot, Dhany yakin Jakarta tetap akan menjadi kota megapolitan.

Baca Selengkapnya

RIPPP Diharapkan Tidak Buat Papua Merana 20 Tahun Mendatang

18 Januari 2022

RIPPP Diharapkan Tidak Buat Papua Merana 20 Tahun Mendatang

Kepala Bappeda Papua Yohanis Walilo berharap RIPPP 2022-2041 tidak membuat wilayah di kawasan timur itu merana pada 20 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Rapat RIPP Papua Digelar, Salah Satunya Bahas 5 Strategi Turunkan Kemiskinan

18 Januari 2022

Rapat RIPP Papua Digelar, Salah Satunya Bahas 5 Strategi Turunkan Kemiskinan

Bappenas bersama sejumlah jajaran lembaga pusat dan daerah membahas Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua atau RIPPP 2022-2041.

Baca Selengkapnya

Stafsus Sri Mulyani: Selain Dana Otsus, Dana Bagi Hasil Dukung Pembangunan Papua

27 November 2021

Stafsus Sri Mulyani: Selain Dana Otsus, Dana Bagi Hasil Dukung Pembangunan Papua

Stafsus MenKeu Sri Mulyani, Yustinus Prastowo mengatakan selain dana otonomi khusus, dukungan dana bagi hasil diharapkan mendukung pembangunan Papua.

Baca Selengkapnya

UU Otsus Papua: DPR Papua Bisa Usul Angkat dan Hentikan Gubernur ke Presiden

16 Juli 2021

UU Otsus Papua: DPR Papua Bisa Usul Angkat dan Hentikan Gubernur ke Presiden

Perhimpunan Bantuan Hukum menyoroti pasal dalam UU Otsus Papua yang memberikan kewenangan DPR Papua bisa usul mengangkat dan menghentikan gubernur.

Baca Selengkapnya