Labora Diperiksa Terkait Penimbunan BBM 1.000 ton
Kamis, 16 Mei 2013 09:23 WIB
TEMPO.CO, Jayapura - Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus, yang diduga memiliki rekening bernilai sekitar Rp 1,5 triliun dan sejumlah rumah mewah, sedang diperiksa dalam kasus bahan bakar ilegal 1.000 ton dan pembalakan liar. Sitorus adalah anggota Kepolisian Resor Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar I Gede Sumerta Jaya, menjelaskan bahwa sebenarnya Sitorus tidak terlibat secara langsung dalam dua kasus itu. “Yang terlibat adalah Direktur PT SAW, yang sudah dijadikan tersangka beberapa bulan lalu,” kata Sumerta di Jayapura kemarin.
Namun, ia menambahkan, Sitorus diperiksa karena punya kaitan dengan kasus tersebut. “Makanya, dia untuk sementara dimintai keterangan sebagai saksi, bukan tersangka. Semua masih didalami,” ujarnya.
Terkait dengan kasus BBM ilegal ini, setidaknya ada lebih dari dua kapal yang sudah dipasangi police line di Pelabuhan Sorong, termasuk kapal milik Sitorus.
Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Setyo Budi menyatakan belum cukup bukti untuk menyeret Sitorus menjadi tersangka. PemeriksaanterhadapSitorus digelar di Polda Papua, dua bulan lalu. Ia dicecar soal bisnisnya di Kota Sorong.
Soal kekayaan yang dimiliki Sitorus, sejumlah koleganya di kepolisian mengaku mafhum. “Dia pengusaha. Jadi tidak heran,” kata Kepala Unit Reserse Ekonomi Kepolisian Resor Aimas, Kabupaten Sorong, Aiptu Mochtar Badarudin.
Sitorus bertugas sebagai polisi selama sekitar 27 tahun. Pada sekitar pertengahan 2000, ia dipindahkan ke Raja Ampat. “Yang saya tahu, usahanya banyak di Kota Sorong,” kata Mochtar.
Tempo mendatangi salah satu rumah Sitorus di Tampa Garam, Rufei, Kota Sorong. Rumah dari kayu olahan itu besar, dikelilingi tembok setinggi 2 meter. Halaman rumah digunakan untuk menyimpan kayu olahan dan sebagai pabrik penggergajian. Karyawannya sekitar 50 orang. Saat ditemui di rumahnya, Sitorus tidak ada. “Katanya ke luar kota,” kata seorang pekerja di rumahnya.
JERRY OMONA | MANAN
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK E-KTP Vitalia Sesha Ahmad Fathanah Perbudakan Buruh
Baca Juga:
KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS
Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja
Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah
Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna
Indoguna Akui Setor Uang ke PKS