TEMPO.CO, Solo - Wiji Thukul pertama kali belajar teater dan seni di teater Jagat --kependekan dari Teater Jejibahan Agawe Genepe Akal Tumindak-- di desa Kalangan, Solo. Komunitas seni yang didirikan oleh Cempe Lawu Wartah itu bisa dibilang kawah candradimuka proses kesenian dan kepenyairan Thukul.
Lawu adalah orang yang pertama menemukan dan mengarahkan bakat puisi Thukul. “Dia suka membaca dan menulis. Ketika membaca tulisannya, saya tahu dia punya bakat sebagai pujangga. Karena itu, saya mengarahkan dia untuk membuat puisi,” kata Lawu.
Thukul bergabung dengan teater itu pada 1981. Kala itu, Thukul siswa kelas II Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI)--setingkat sekolah menengah atas--di Kepatihan, Solo. Awalnya ia hanya ikut-ikutan. Namun, setahun berselang, dia berhenti sekolah dan memilih aktif di Jagat.
Lawu pula yang membiat nama Wiji Thukul yang berarti biji yang tumbuh. Nama asli Thukul sesungguhnya adalah Wiji Widodo. Tidak hanya Thukul, Lawu juga membaiat Sipon, istri Wiji Thukul. Nama asli Sipon adalah Dyah Sujirah, selanjutnya diubah oleh Lawu menjadi Simponi Ladran. Namun karena kata "Simponi" kurang akrab di lidah Jawa maka perlahan ia berganti menjadi Sipon. Baca selengkapnya Edisi Khusus Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair.
TIM TEMPO | AGUNG SEDAYU
Topik Terhangat
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
WIJI THUKUL:
Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair
Asal-usul Nama Wiji Thukul
Asal-usul Kata 'Lawan' di Puisi Wiji Thukul
Wiji Thukul Gemar Makan Jamur Tlethong
Berita terkait
Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan
18 hari lalu
Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea
Baca SelengkapnyaKisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998
3 Maret 2024
Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.
Baca SelengkapnyaHadiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Solo, Anak Wiji Thukul Tagih Janji Jokowi Temukan Sang Ayah
10 Februari 2024
Wani tampil membacakan salah satu puisi karya sang ayah, Wiji Thukul di gelaran kampanye terakhir Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKoran Achtung Sebut Prabowo Subianto Penculik Aktivis 1998, TKN Akan Lapor ke Bareskrim
13 Januari 2024
TKN menyatakan penyebutan Prabowo Subianto sebagai penculik aktivis 1998 sebagai tindak pidana pemilu.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo Tanggapi Tantangan Kontrak Politik untuk Bereskan Kasus Pelanggaran HAM 1998
23 Desember 2023
Ganjar Pranowo belum bisa memastikan apakah akan menandatangani kontrak politik soal pelanggaran HAM 1998.
Baca SelengkapnyaIPW Desak Kapolda Metro Jaya Bebaskan 12 Aktivis Greenpeace
7 Oktober 2023
IPW mendesak agar Kapolda Metro Jaya membebaskan 12 aktivis Greenpeace Indonesia yang ditangkap kemarin. Mereka ditangkap pasca demo di Bundaran HI.
Baca Selengkapnya60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya
27 Agustus 2023
Wiji Thukul menemukan api bagi simbol perlawanan melalui kalimat-kalimat yang menjadi roh bagi kebangkitan jiwa-jiwa melawan rezim otoritarianisme.
Baca SelengkapnyaKisah Istri Dedi Hamdun Korban Penculikan 1997, Menunggu Suami Tiap Hari di Teras Rumah
31 Juli 2023
Dedi Umar Hamdun adalah politikus yang juga merupakan aktivis dan menjadi korban penculikan era Orde Baru. Keluarganya terlunta-lunta.
Baca SelengkapnyaApa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?
28 Maret 2023
Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.
Baca SelengkapnyaIstri Wiji Thukul Meninggal karena Serangan Jantung, Kenali Silent Killer Ini
7 Januari 2023
Serangan jantung seperti yang dialami istri Wiji Thukul karena aliran darah ke jantung sangat berkurang. Apa penyebab silent killer ini?
Baca Selengkapnya