TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Dewan Pimpinan Pusat Majelis Mujahidin menolak tuduhan Kepala BIN Hendropriyono yang menyatakan kelompok Islam radikal berada di balik aksi pengeboman pagar Kedubes Australia. Menurut Majelis Mujahidin, pernyataan Hendropriyono adalah logika orang kalap dan putus asa karena gagal dalam melindungi warga negaranya."Kepala BIN Hendropriyono mengatakan Selama kelompok Islam radikal tidak ditangkap dan organisasi mereka tidak dibubarkan, maka Indonesia akan terus kacau, itu jelas pernyataan orang kalap. Kami menduga tudingan itu adalah logika orang kalap dan putus asa akibat kegagalan terus melindungi warga dan gagal memberi rasa aman bagi rakyat Indonesia," kata Ketua Tanfidz Majelis Mujahidin, Irfan S Awwas didampingi sekretarisnya, M Shabbarin Syakur, Jumat (10/9).Majelis Mujahidin sendiri, kata Irfan, menyatakan sangat prihatin dan mengecam aksi terorisme serta peledakan bom tersebut. Menurut Irfan, aksi peledakan dan terorisme jelas sebuha perbuatan yang tidak bisa dibenarkan. "Atas nama dan tujuan apapun, kami mengecam dan menolak aksi peledakan bom itu," tegas Irfan.Menyusul tudingan dari Perdana menteri Australia dan Kepala BIN Hendropriyono, Irfan menyatakan khawatir kasus peledekan bom itu akan dikaitkan dengan Abu Bakar Baasyir. Indikasi itu, kata Irfan, sudah terlihat jelas karena belum lama para hakim yang mengadili Abu Bakar Baasyir mendapat pengarahan dari pemerintah Australia.Syaiful Amin - Tempo News Room