Presiden Perlu Minta Klarifikasi Kasus Puteh

Reporter

Editor

Rabu, 8 September 2004 10:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ad interim Hari Sabarno kemarin mengatakan, Presiden sebagai atasan perlu meminta klarifikasi dugaan keterlibatan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Abdullah Puteh dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "Jika tidak ada klarifikasi, saya khawatir isu ini akan berkembang dan menjadi simpang-siur," katanya.Hari mengaku tidak mengetahui kebenaran informasi yang dilontarkan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto mengenai Puteh. Ia menegaskan, isu keterlibatan Puteh harus dijelaskan secara hukum. Menurut Hari, Puteh juga harus menjelaskan tuduhan ini kepada kepolisian, yang bertanggung jawab atas penegakan hukum. Hari juga mempersilakan agar kejelasan ihwal keterlibatan Puteh ditanyakan ke pemeriksa (TNI) yang, katanya, berhubungan dengan Abdullah Puteh. "Jadi, tidak boleh hanya sekadar isu."Hari mengatakan semua itu berkaitan dengan pernyataan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, yang mengaku sedang menyelidiki keterlibatan Puteh dengan GAM. Berdasarkan pengakuan anggota GAM yang telah tertangkap, kata dia, Puteh bahkan telah berhubungan dengan gerakan separatis (Koran Tempo (7/9)).Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu di Jakarta kemarin mengaku tidak mau terlibat dalam masalah Puteh. "Kalau nuduh-nuduh orang, saya tidak bisa jawab. Saya nggak tahu," ujarnya.Sementara itu, Ibrahim Ambong, Ketua Komisi I DPR yang membidangi masalah politik, keamanan, pertahanan, dan luar negeri, meminta aparat kepolisian menindaklanjuti temuan TNI itu. "Seharusnya polisi mengambil langkah lebih lanjut atas temuan TNI itu," kata politikus Partai Golkar ini.Ibrahim menyatakan, saat ini tudingan keterlibatan Puteh hanya berdasarkan keterangan dari anggota GAM yang tertangkap atau menyerahkan diri. Informasi ini, katanya, belum bisa dipakai sebagai landasan hukum untuk menjerat Puteh dengan tuduhan makar. Ia mengatakan, diperlukan bukti-bukti konkret lain agar tuduhan menjadi lebih kuat.Ibrahim menganggap klarifikasi atas tuduhan ini penting dilakukan. Tujuannya, menepis nuansa politis bahwa TNI berniat mendongkel Puteh dari kursi Gubernur Aceh. "Ini yang perlu dicari kebenarannya," katanya. Untuk itu, Ibrahim meminta TNI membuka seluruh akses yang dimilikinya kepada aparat kepolisian untuk keperluan klarifikasi. Jika perlu, katanya, TNI dan Polri bahkan bisa melakukan penyelidikan bersama guna menyingkap kasus tersebut. Soal pemberian dana perjuangan kepada GAM oleh Puteh, Ibrahim juga meminta aparat kepolisian menelusuri sekaligus mencari bukti-bukti kuat. "Tuduhan ini kan bukan main-main, jadi harus kuat bukti," ujarnya.Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Suyitno Landung mengatakan, polisi akan segera mengumpulkan berbagai dokumen untuk menyelidiki kasus Puteh. Ia pun mengaku telah meminta informasi dari Kepolisian Daerah Aceh, intel yang pernah dikirimkan ke wilayah itu, serta anggota kepolisian lainnya.Menurut dia, berbagai dokumen yang kini dimiliki polisi ternyata dokumen lama, yakni sebelum Abdullah Puteh menjadi gubernur. "Tentu saja kami ingin mengetahui apakah pertemuan-pertemuan (Puteh dengan GAM) itu biasa ataukah bersifat konspirasi. Ini kan belum jelas, dan kami belum mengambil kesimpulan," kata Suyitno.Berdasarkan laporan aparat di Aceh, dugaan keterlibatan Puteh muncul dari pengakuan Gumarni (asisten pribadi Panglima GAM Muzakir Manaf) dan Sayed Mustafa (koordinator GAM wilayah Mereuhom Daya dan Aceh Selatan). Sayed, misalnya, ditulis mengaku bahwa Puteh pernah memintanya agar dipertemukan dengan Perdana Menteri GAM Malik Mahmud di Swedia. Pertemuan itu terjadi di Singapura.Puteh hingga kemarin belum bersedia memberi penjelasan atas tuduhan-tuduhan itu. Puluhan wartawan dari berbagai media yang menunggu di kediaman mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia itu bahkan tak bisa menemuinya. "Bapak (Puteh) belum mau ditemui sekarang," ujar seorang petugas piket. sunariah/yuswardi/budi s/cahyo

Berita terkait

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

26 Desember 2023

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

Muzakir Manaf alias Mualem sudah ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Aceh untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

8 September 2023

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Winardy sebut 2 senpi jenis M-16 yang diserahkan warga Pidie pekan lalu masih aktif.

Baca Selengkapnya

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

5 September 2023

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

Kasus Imam Masykur yang tewas dianiaya anggota Paspampres dan dua personel TNI lainnya telah kembali menggores luka masyarakat Aceh.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

27 Agustus 2023

Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

Sebanyak 15 mantan narapidana kasus korupsi masuk ke DCS DPR dan DPD RI untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

25 Juni 2023

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

Bukti pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Rumoh Geudong dirobohkan. Berikut peristiwa sejarah yang terjadi di Rumah Geudong.

Baca Selengkapnya

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

25 Januari 2023

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

Buron kasus korupsi Izil Azhar yang ditangkap di Aceh hari ini tiba di Gedung Merah Putih KPK. Eks Panglima GAM itu tak mau menjawab wartawan.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

25 Januari 2023

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

Izil Azhar telah menjadi buronan selama sekitar lima tahun sebelum akhirnya tertangkap pada Selasa kemarin.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

24 Januari 2023

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

Eks Panglima GAM Izil Azhar yang merupakan buron kasus korupsi ditangkap KPK hari ini. Dalam perjalanan menuju Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

21 Desember 2022

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

Menurut Muzani, Prabowo menunjuk Fadulah merupakan upaya Gerindra untuk menyampaikan bahwa persoalan masa lalu tersebut sudah selesai.

Baca Selengkapnya