Suasana rumah Susno Duadji di Dago Resor, Bandung, Rabu (24/4). Eksekusi Susno, terpidana kasus penyalahgunaan wewenang perkara PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 oleh Kejaksaan Tinggi Jakarta ini gagal dilakukan akibat adanya perlindungan dari Polda. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah megah Komisaris Jenderal (Pur) Susno Duadji di kompleks elite Dago Pasar Resort, Bandung, Jawa Barat hari ini terlihat sepi. Dari luar tidak terlihat aktivitas apa pun. Berbeda dengan kemarin, saat petugas kejaksaan mengepung rumah itu untuk mengeksekusi mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri itu.
Di dalam garasi rumahnya hanya terlihat satu unit motor bebek hitam bernomor polisi B 8684 PGA. Sementara itu, di sebuah ruangan di sayap kiri garasi sebuah televisi menyala menayangkan acara infotainment dari salah satu stasiun TV. Di mulut pintu kamar ini tergolek sepasang sandal selip warna abu. Tempo sempat mengucap salam dan permisi meminta izin untuk bertemu dengan penghuni rumah. Namun tak berjawab.
Suasana sunyi terasa di halaman belakang rumah. Di halaman belakang yang juga tampak asri ini tampak antara lain tiga batang pohon jeruk yang mulai berbuah ranum dan satu pohon nangka yang baru ditanam. Sebuah kandang besar yang dihuni ayam kate, bebek, dan ayam hutan mirip kalkun kecil terlihat.
Di depan sebuah pintu kecil di lantai dasar bangunan dan menghadap kandang, beberapa baju, kaus, dan celana pria tengah dijemur pada rak khusus jemuran. Dari halaman belakang ini, sebuah pintu di lantai dua dan jendela di lantai tiga tampak terbuka. Namun juga tak seorang pun menjawab salam Tempo atau menampampakkan diri.
Menurut Warsa, salah satu petugas pengamanan kompleks, Susno sudah menghuni rumah tiga lantai dengan cat tembok warna krem ini setidaknya sekitar 3 tahun lalu. "Tapi seringnya rumah ini sepi. Pak Susno dan keluarga paling banter tampak datang sekali dalam sebulan," kata dia depan rumah Susno, Kamis, 25 April 2013.
Menurut Warsa, rumah itu sehari-hari dijaga seorang pembantu. Saat ini rumah Susno dijaga seorang pembantu baru, pria asal Jawa Tengah/Timur yang biasa dia panggil "Mas". Warsa tak tahu siapa nama asli pria ini. Ia pun sempat memanggil-manggil si pembantu di depan pintu garasi.
"Mas, Mas, saya mau ambil linggisnya yang kemarin dipinjam," kata dia. Namun yang dipanggil tak menjawab, apalagi menampakkan diri. Semalam hingga lewat tengah malam, Warsa mengaku sempat berjaga di seberang rumah Susno bersama jajaran polisi dari Polsek Cimenyan.
"Dari semalam sampai subuh, Pak Susno dan keluarga enggak ada yang datang lagi kemari sepulang dari Polda (Jawa Barat)," kata dia. Menurut anggota staf humas kompleks Dago Pakar Resort, Karjono, rumah yang kini dihuni Susno rampung dibangun 5 tahun lalu. "Luasnya lahannya paling 300-an meter persegi. Kalau sekarang mungkin harganya sekitar Rp 2 miliar," kata dia.
