Warga Jember Bantu Imigran Rohingya  

Reporter

Kamis, 18 April 2013 12:37 WIB

Imigran ilegal asal suku Rohingya Myanmar. ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jember - Masyarakat Kabupaten Jember, Jawa Timur, memberikan bantuan kepada puluhan warga muslim Rohingya asal Myanmar. Mereka kini ditampung di sebuah hotel di Jember setelah ditangkap aparat Kepolisian Resor Banyuwangi karena menjadi imigran gelap yang hendak ke Australia.

Bantuan datang dari perorangan, organisasi, atau kelompok masyarakat, seperti Muhammadiyah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), serta komunitas Grebek Sedekah. Bantuan berupa barang-barang kebutuhan, di antaranya makanan-minuman siap saji, peralatan mandi, serta perlengkapan untuk perempuan dan bayi.

"Mereka saudara kita sesama muslim yang kabur dari negaranya demi mempertahankan iman. Kita harus membantunya," kata Ketua Tanfidziyah PCNU Jember KH. Abdullah Syamsul Arifin, Kamis, 18 April 2013.

Aktivis komunitas Grebek Sedekah Nanda Melati Gracezabilla mengatakan, pemberian bantuan adalah bentuk dari kepedulian warga Jember untuk para imigran yang terusir dari negara asalnya. "Ini wujud solidaritas kemanusiaan kami untuk para pengungsi," ujarnya.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jember Haryo Sakti tidak mempermasalahkan bantuan dari masyarakat Jember itu. "Tidak masalah, meskipun kebutuhan para imigran itu sudah dipenuhi oleh kita dan IOM (Internastional Organization for Migration)," ucapnya.

Jumlah imigran asal Rohingnya yang ditampung di hotel itu menjadi 68 orang dari sebelumnya 55 orang. Aparat Polres Banyuwangi terus melakukan penangkapan dari tempat persembunyiannya. Setelah dilakukan pemeriksaan, 14 orang di antaranya memiliki paspor Myanmar yang masih berlaku hingga 2015, 2017 dan 2018. "Kami tetap menyebut mereka imigran ilegal karena tidak melalui tempat pemberangkatan dan pemeriksaan keimigrasian, seperti di bandara maupun pelabuhan," tutur Haryo Sakti.

Nama yang tertera dalam paspor bukan nama mereka akui sebagai nama sebenarnya. Mereka menggunakan nama khas etnis Rohingnya, seperti Zaw Min Thoo, Min Thit Thuren, dan Maung Maung Lin.

Rahman Makmun dan Salimuddin, misaknya, menjelaskan mereka menggunakan nama itu karena tidak mungkin bisa membuat paspor jika mengaku nama dan agama yang sebenarnya. "Impossible. We are moslem. Our real name indicates moslem identity," kata Rahman Makmun.

MAHBUB DJUNAIDY

Topik Terhangat:

Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:

EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks

Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya

@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya