Pidato Partai di Istana, DPR Kritik SBY  

Reporter

Kamis, 18 April 2013 11:51 WIB

Kepada wartawan, Presiden SBY berharap sikap sederhana juga dimiliki pejabat lainnya di Indonesia. "Jangan jor-joran, mewah-mewahan. Makin sederhana, makin baik," ucap SBY. "Sehingga uangnya bisa kita gunakan untuk rakyat kita." TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -- Tindakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan Istana Negara untuk konferensi pers terkait Partai Demokrat dikritik sejumlah anggota DPR. Seharusnya Istana Negara hanya digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan rakyat.

"Bukan yang berkaitan dengan partai tertentu," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung di kompleks parlemen, Senayan, Kamis, 18 April 2013. Pramono menjelaskan, menggunakan Istana untuk kepentingan politik hanya akan menurunkan citra dan marwah Istana itu sendiri. (Lihat: Ketika SBY Bicara Partai Demokrat di Istana)

Pramono menuturkan, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, SBY memang selayaknya mengurus partai politik. Menurut dia, membicarakan partai politik di Istana dinilai tidak terlalu memiliki urgensi. "Seyogyanya dilakukan di kantor partai," ujarnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Indra, juga menilai SBY tidak etis menggunakan fasilitas untuk urusan partai. Menurut dia, tindakan ini akibat Presiden merangkap jabatan sebagai ketua umum partai. Menurut Indra, ini semakin menguatkan keraguan publik bahwa SBY tidak mampu menempatkan diri sebagai presiden dan ketua umum. "Konferensi pers kemarin merupakan jawabannya," kata dia.

Dia menilai, sulit bagi SBY memisahkan posisi kepala negara dan Ketua Umum Demokrat. Indra menerangkan, presiden bukanlah milik kelompok tertentu. Karena itu, dia meminta agar presiden tidak merangkap jabatan. "Ketika rangkap jabatan, presiden tak akan fokus mengurus negara," ujarnya.

Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo, juga menyampaikan kritik serupa. Menurut dia, tindakan SBY kemarin bukan yang pertama kali dalam menyampaikan urusan partai di Istana. Tindakan ini, kata Bambang, tidak sesuai dengan janji petinggi Demokrat yang selalu berkata Presiden hanya akan mengurus partai pada hari libur. "Ini menunjukkan pengelolaan negara bias dan tidak fokus," ujarnya.

WAYAN AGUS PURNOMO

Topik Terhangat:
EDSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
|
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Cebongan

Berita Terkait SBY, Demokrat dan Yenny Wahid:

Batal ke Demokrat, Yenny Mengaku Akur dengan SBY
Yenny Batal Gabung, Ini Kata Politikus Demokrat

SBY Semprot Fotografer Istana
SBY Bantah Yenny Wahid Minta Jabatan

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

10 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

50 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

19 September 2023

Mr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri

Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.

Baca Selengkapnya