Spanduk Dukung Kopassus Dicopot

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 15 April 2013 20:16 WIB

AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan spanduk dukungan terhadap Kopassus di Yogyakarta melanggar izin penyelenggaraan reklame karena ditempatkan di lokasi yang seharusnya steril dari spanduk. Lokasi yang steril di antaranya adalah kawasan Tugu dan Nol Kilo Meter. “Pemasang spanduk anti-premanisme tidak pernah meminta izin ke Dinas Pendapatan Daerah Kota Yogyakarta,” ujar Kepala Bidang Pajak Daerah Dinas Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta, Tugiyarta Senin 15 April 2013.

Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta, Nur Widi mengatakan akan mencopot ratusan spanduk itu karena dipasang di lokasi yang tidak tepat. “Beberapa spanduk melanggar karena dipasang di tiang listrik dan pohon,” katanya.

Spanduk yang dipasang di depan Perempatan Kantor Pos Besar pada Rabu, 10 April 2013 telah dicopot oleh pemasang. "Kami pindahkan ke Kota Baru dan Perempatan Gramedia karena di titik nol hanya boleh dipasang Bendera Merah Putih," kata pemasang spanduk dari kelompok yang menamakan diri Face of Yogya, Irwan Cahya Nugraha Gosong. Dia mengaku memasang 200 spanduk anti-premanisme. "Dengan spanduk itu orang bisa melihat Yogyakarta aman dari preman."

Spanduk anti-premanisme bertebaran di tepi jalan di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul sejak Senin 8 April 2013. Munculnya spanduk itu setelah penembakan empat tahanan yang dituding sebagai preman oleh belasan anggota Kopassus di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu 23 Maret 2013.

Spanduk itu bertuliskan: Basmi Preman, I Love Kopassus, Terimakasih Kopassus, dan I Love Polri. Spanduk berukuran 3 X 0,6 meter beberapa diantaranya dipasang di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, perempatan Ngampilan, perempatan Wirobrajan, Jalan Wates, perempatan Tugu, Pingit, Demak Ijo. Semua spanduk dipasang tanpa izin dari pemerintah kota maupun kabupaten.

Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) Yogyakarta, Adjad Soeharsono mengatakan organisasinya memasang 10 spanduk di sejumlah perempatan. "Kami putra putri TNI dan Polri tidak terima TNI dihujat," katanya.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

57 menit lalu

Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

4 jam lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 hari lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

1 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

15 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

18 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya