Mega dan Ical Dinilai Terlalu Tua Jadi Capres  

Reporter

Sabtu, 13 April 2013 07:20 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarno Putri. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -- Megawati Soekarnoputri dan Aburizal Bakrie dinilai sudah terlalu tua untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden. Fenomena politik Indonesia disebut masih sepenuhnya dikendalikan oleh tokoh-tokoh tua.

“Megawati dan Aburizal sudah tidak berada dalam zamannya,” kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, Jumat, 12 April 2013. Menurut dia, perlu ada regenerasi politik secara nasional. “Harus ada upaya serius ke arah sana. Kalau tidak dapat dukungan, ya jangan maju lagi. Seperti di luar negeri saja,” ujar Ari.

Dia menyebutkan, realitas politik Indonesia saat ini tengah dirundung geronto politik. “Dunia politik Indonesia dikendalikan oleh orang tua, yang berumur di atas 50 tahun,” kata Ari. Namun, dia menyebutkan, kepemimpinan muda harus diuji dalam ruang terbuka partai politik.

“Harus diuji berulang-ulang melalui kompetisi internal, perlu ada uji kepemimpinan politik,” kata dia. Masalah regenerasi politik harus menjadi perhatian serius masyarakat. Soal rencana sejumlah partai untuk menggelar konvensi calon presiden, Ari menilainya sebagai pertanda partai kekurangan figur kuat.

“Itu tandanya partai tersebut tengah mengalami krisis politikus andal dan orang kuat,” ujar Ari. Partai yang menggelar konvensi cenderung tidak memiliki pengendali politik dibandingkan partai yang tidak menggelar konvensi. “Harapannya, dengan merekrut kader non-partai, mereka dapat menaikkan elektabilitas partai,” kata dia.

Sebelumnya, Partai Demokrat memastikan diri akan menjaring calon presiden melalui mekanisme konvensi. Jalan konvensi ditempuh sebagai alat untuk menjadi partai modern dan terbuka bagi kader internal maupun eksternal Partai Demokrat.

“Mereka akan diuji publik,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan saat dihubungi kemarin. Uji publik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana akseptabilitas seorang calon serta tingkat keterpilihan seorang calon presiden. Berbeda dengan partai lain seperti Gerindra, PAN, dan PDI Perjuangan yang sudah memiliki calon, Ramadhan menjelaskan, Demokrat sampai sekarang belum punya calon presiden pengganti SBY.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga mengajak umat Islam, seperti Mahfud Md. dan Jusuf Kalla, untuk mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden. Partai berlambang kakbah ini beralasan membuka konvensi karena tidak dibukanya ruang bagi calon presiden independen.

SUBKHAN

Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Baca juga:

Pejabat DKI Mundur, Meninggalkan Jokowi

Cara Pargono Memeras Asep Hendro

DPRD Jakarta Tuding Jokowi Sebabkan Pejabat Mundur

Pilihan 2014 Cuma Mega, Prabowo, dan Ical

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

16 Desember 2017

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan kekayaan Indonesia harus dilindungi. Megawati mengatakan Tanah Air kita sangat kaya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

26 Oktober 2017

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.

Baca Selengkapnya

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

26 Oktober 2017

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

Megawati menghadiri acara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

15 Oktober 2017

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

Kedatangan Susi tepat setelah Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon yang akan diusung dalam pilkada di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

15 Oktober 2017

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

Megawati mengatakan calon-calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP harus merupakan calon yang tidak berpotensi melakukan korupsi.

Baca Selengkapnya

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

15 Oktober 2017

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jawa Timur bukan luarnya hijau dalamnya merah, tapi merah putih untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya