TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso, mengatakan tidak setiap saat anggota Kopassus mudah dikontrol atasan mereka di dalam asrama. "Saat jam dinas mungkin bisa diawasi," kata Sutiyoso, dalam diskusi Polemik Sindo Radio Network bertema "Kecolongan di Cebongan", di Cikini, Jakarta, Sabtu, 6 April 2013.
Menurut dia, anggota Kopassus sangat mudah diawasi saat apel pagi dan malam dilaksanakan. "Tapi kemudian mereka dilepas," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini. "Amat mudah untuk keluar tanpa izin."
Hasil investigasi TNI Angkatan Darat menyatakan 11 anggota Kopassus Kandang Menjangan terlibat dalam penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, pada 23 Maret 2013. Mereka keluar dari barak tanpa izin dan menembak empat tahanan di penjara.
Ihwal senjata yang digunakan pelaku dalam penyerangan, Sutiyoso menduga senjata itu didapat dari tempat latihan Kopassus Kandang Menjangan di kawasan Gunung Lawu. Apalagi, menurut dia, penjagaan gudang senjata di tempat latihan tidak terlalu ketat. "Pasti ini ada kerja sama antara pelaku dan gudang senjata," ucap Sutiyoso. "Ini sangat dimungkinkan."
PRIHANDOKO
Berita lainnya:
Profil Grup 2 Kopassus, Penyerang LP Cebongan
SBY Bilang Pelaku Penyerangan LP Cebongan Kesatria
Mabes Polri Copot Kepala Polda Yogyakarta
Karier Messi Terancam Berakhir?
Berita terkait
72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah
13 hari lalu
16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
14 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
15 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
16 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
16 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
16 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
17 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
17 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
17 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca Selengkapnya