TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung menganggap penting pembentukan tim penyelidik independen kasus Cebongan. Desakan ini akan dibawa ke rapat pimpinan sebelum disampaikan kepada pemerintah.
"Ini berkaca pada kasus sprindik KPK. Unsur dari KPK hanya pimpinan," kata Pramono usai bertemu dengan koalisi masyarakat sipil di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 3 April 2013. Menurut dia, dengan kehadiran tim etik yang banyan diisi unsur di luar KPK, penyelidikan justru berjalan efektif.
Ketika Lapas Cebongan diserang, dia menganggap negara tidak hadir dalam peristiwa tersebut. Menurut dia, penyerangan ini menjadi sangat mencemaskan dalam negara demokrasi. Seharusnya, kata dia, negara harus jauh lebih dari pemerintahan dan partai. Dia menegaskan, desakan pembentukan tim independen akan menjadi prioritas konsultasi dengan presiden.
Anggota Komisi Pertahanan Helmy Fauzi menyatakan, penyerangan kasus Cebongan adalah masalah serius. Menurut dia, jika dilakukan aktor negara, maka ini bisa disebut sebagai tindakan makar. Tetapi jika dilakukan bukan oleh negara, ini menunjukkan betapa lemahnya negara.
Dia menegaskan, masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya melalui Komisi Pertahanan dengan mitranya. Menurut dia, persoalan ini mesti dibawa ke dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dengan melibatkan Komisi Hukum dan Komisi Pertahanan. Helmy menjelaskan, Komisi masih menunggu penyelidikan awal untuk menemukan petunjuk awal. "Ini menjadi alasan pemanggilan Panglima TNI," kata dia.
Wakil Ketua Komisi Hukum Aziz Syamsudin menyerahkan sepenuhnya kepada Pimpinan Dewan menindaklanjuti permintaan ini. Menurut dia, Komisi Hukum masih menunggu penyelidikan Komnas HAM mengenai kejelasan kasus ini. "Kami serahkan kepada Pimpinan DPR," ujar Aziz.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Tempo Lain:
Video Bule Pilih 'Berdamai' dengan Polantas Bali
Kasus Cebongan, Senjata Kopassus Akan Diperiksa
Mahfud MD: Saya Takut Jadi Presiden!
Komite Etik KPK Umumkan Hasil Investigasi Hari Ini
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Belum Sempurna
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
14 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
15 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
16 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
16 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
16 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
16 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
17 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
17 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya