Penyerang Lapas Sleman Diduga Kuat Anggota Militer  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 24 Maret 2013 11:53 WIB

Sejumlah penyidik dari Polda DIY memasuki Lapas Cebongan untuk olah TKP di Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3). Segerombolan orang bersenjata laras panjang telah menyerbu Lapas Cebongan pada Sabtu (23/3) dini hari dan membunuh empat orang tersangka pembunuhan Sertu Santoso. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti menduga penyerangan sekelompok orang bersenapan laras panjang ke Lembaga Pemasyarakatan II-B Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinihari kemarin, dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlatih.

"Yang jelas ini pelakunya militer," kata Poengky, saat dihubungi Tempo, Ahad, 24 Maret 2013. Menurut dia, penyerbuan sekelompok orang itu ke lapas kemudian menembak empat orang tahanan jelas-jelas telah membuka motif penyerangan.

Apalagi empat orang yang menjadi korban adalah tersangka pembunuhan seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup II Kandang Menjangan. Karena itu, Poengky menduga pelaku juga berasal dari satuan Kopassus. (Baca: Kopassus Bantah Anggota Terlibat Penyerangan)

Menurut dia, semangat korps anggota Kopassus sangat tinggi. "Kalau satu Kopassus dibunuh, yang lain pasti akan melindungi atau membalas dendam," ujar Poengky.



Poengky ragu jika dikatakan pelaku penyerangan adalah teroris atau preman. "Teroris kan tidak mungkin menyerbu penjara," ucapnya. "Preman juga tidak mungkin melawan preman sendiri."



Versi polisi, penyerangan ke lapas II-B Cebongan dilakukan 17 orang. Tapi Kementerian Hukum dan HAM melansir jumlah penyerang tak lebih dari 15 orang. Akibat penyerangan ini, empat tahanan asal Nusa Tenggara Timur tewas karena diberondong timah panas di dalam sel oleh pelaku penyerangan.


Advertising
Advertising


Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo mengatakan, empat korban adalah tersangka pembunuhan anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Surakarta, Sersan Satu Santoso.



Selain menembak empat korban, kawanan penyerang menganiaya delapan petugas lapas menggunakan popor senapan laras panjang. Mereka dianiaya karena mencegah penyerang masuk ke dalam lapas. Untuk menghilangkan jejak, para pelaku mengambil CCTV di dekat sel korban dan di depan pintu masuk lapas.

PRIHANDOKO




Terpopuler:

Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni

4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain

Eyang Subur, Bekas Penjahit yang Koleksi Perhiasan

Kepala Pengamanan LP Sleman Ditodong Pistol

Sultan Khawatirkan Keselamatan Mahasiswa NTT

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

11 jam lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

13 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

13 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

14 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

15 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

15 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

15 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

16 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

16 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya