Studi Banding RUU KUHP Menghabiskan Rp 6,5 Miliar  

Reporter

Jumat, 22 Maret 2013 13:59 WIB

Koordinator Advokasi & Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana perjalanan sejumlah anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ke Inggris, Prancis, Rusia, dan Belanda untuk studi banding Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana dan Hukum Acara Pidana mendapat kritik tajam dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra).

Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, memperkirakan kunjungan ini menghabiskan anggaran hingga Rp 6,5 miliar. "Fitra meminta agar perjalanan dinas luar negeri ini dibatalkan saja," kata Uchok kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.

Menurut Uchok, angka senilai Rp 6,5 miliar itu sudah termasuk akomodasi, transportasi, dan konsumsi selama kunjungan. Simulasi ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2013 tentang Standar Biaya Tahun 2013.

Perinciannya, untuk perjalanan ke Prancis, dengan asumsi 13 anggota Dewan dan dua staf tanpa mengikutsertakan keluarga, menghabiskan anggaran Rp 1,67 miliar. Setiap orang akan menghabiskan ongkos pesawat US$ 10.724 untuk kelas eksekutif.

Perjalanan ke Rusia dengan asumsi 13 anggota Dewan dan dua staf tanpa membawa keluarga menghabiskan anggaran Rp 1,59 miliar. Setiap orang menghabiskan ongkos US$ 9.537 untuk kelas eksekutif.

Perjalanan ke Belanda dengan asumsi 13 anggota Dewan dan dua staf tanpa membawa keluarga menghabiskan Rp 1,33 miliar. Setiap orang menghabiskan ongkos US$ 8.126 untuk kelas eksekutif.

Sedangkan untuk perjalanan ke Inggris dengan asumsi 13 anggota Dewan dan dua staf tanpa membawa keluarga menghabiskan anggaran Rp 1,9 miliar. Setiap anggota mengeluarkan ongkos pesawat US$ 10.980 untuk kelas eksekutif.

Menurut Uchok, sudah saatnya pemerintah dan DPR membuat aturan hukum yang berbasis karakter bangsa. Pembahasan RUU tentang KUHAP dan KUHP tak perlu lagi dilakukan dengan merujuk penerapan di negara lain. Kalau sekadar ingin memahami, kata Uchok, bisa dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur yang ada.

Ia justru menduga, kunjungan ke luar negeri ini hanya dimanfaatkan oleh DPR untuk mencari argumentasi mempreteli kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi, seperti kewenangan penyadapan. Karena itu, agar tak menimbulkan kontroversi, Uchok meminta kunjungan ke empat negara ini dihapus.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terpopuler lainnya:

Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi

Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis

Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK

Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP

Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan

Berita terkait

Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Pegang HP saat Pidato, Jokowi Sindir Pejabat Suka ke Luar Negeri

Jokowi menyindir para pejabat yang suka studi banding ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

3 Oktober 2017

Djarot Tolak DPRD Minta Biaya ke Luar Negeri 3 Kali Lipat

Djarot menyatakan menolak permintaan anggota DPRD, yang menginginkan biaya kunjungan anggota Dewan ke luar negeri dinaikkan hingga tiga kali lipat.

Baca Selengkapnya

Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

30 Agustus 2017

Fraksi Golkar Setuju Anggaran Kunjungan Luar Negeri DPR Dinaikkan  

Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal mengatakan Golkar setuju anggaran kunjungan luar negeri DPR dinaikkan.

Baca Selengkapnya

BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

30 Agustus 2017

BURT DPR Akan ke Jerman, Berikut Tujuan dan Perkiraan Biayanya  

BURT DPR akan melakukan lawatan ke Jerman pada 25 September hingga 2 Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

30 Agustus 2017

DPR Anggarkan Kunjungan Luar Negeri Rp 343,5 Miliar pada 2018  

DPR berencana menaikan anggaran kunjungan luar negeri dalam RAPBN 2018 hingga 70 persen dari anggaran 2017.

Baca Selengkapnya

Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

25 April 2017

Kritik Studi Banding Pansus RUU Terorisme ke Inggris dan Irlandia

Ketua Pansus Revisi UU Terorisme Muhammad Syafii membantah jika perjalanan studi banding ke Inggris dan irlandia hanya jalan-jalan belaka.

Baca Selengkapnya

Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

1 Maret 2017

Legislator Akan ke Jerman-Meksiko, Fadli Zon: Ini Diplomasi

"Saya kira enggak buang anggaran. Kan, memang sudah dianggarkan," kata Fadli Zon.

Baca Selengkapnya

Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

8 November 2016

Ketua DPR: Dua Komisi ke Luar Negeri tanpa Anggaran DPR

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan kunjungan Komisi Kehutanan dan Komisi Lingkungan Hidup ke luar negeri tidak dibiayai dari anggaran dewan.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

28 Juni 2016

Fadli Zon Bantah Minta Bantuan KJRI New York untuk Putrinya  

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menegaskan tak meminta apa pun untuk putrinya yang sedang berkunjung ke New York.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

14 April 2016

Anggota DPRD Pelesir ke New York, Ini Daftar Nama Mereka

Anggota DPRD Jawa Timur mengaku tidak tahu mengapa New York harus menjadi lokasi studi banding.

Baca Selengkapnya