Jaksa Agung Basrief Arief (kiri). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Basrief Arief membantah lembaganya sengaja mengulur-ulur waktu untuk mengeksekusi mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Susno Duadji. Dia pun membantah keras tudingan bahwa kejaksaan takut mengeksekusi Susno. "Tidak ada itu takut," kata Basrief saat ditemui di kantornya, Jumat, 15 Maret 2013.
Dia menjamin kejaksaan sebagai lembaga eksekutor tetap akan melakukan eksekusi terhadap Susno. Basrief beralasan semua syarat dan ketentuan pelaksanaan eksekusi sudah dikantongi jaksa.
Soal alasan kuasa hukum Susno yang menyebut jaksa tidak bisa melakukan eksekusi karena dalam putusan hakim yang tidak menyebut perintah eksekusi, Basrief sudah punya solusi. "Saya sudah berkoordinasi dengan Ketua MK, Ketua MA dan pakar hukum lainnya, dan saya kira harus eksekusi," tegas Basrief.
Namun saat disinggung kapan pelaksanaan eksekusi, Basrief lagi-lagi hanya memberi janji. "Itu masalah waktu saja."
Sebelumnya, pengacara Susno, Fredrich Yunadi, mengatakan kliennya siap menerima eksekusi Kejaksaan Agung. Namun dia hanya menyebut putusan kasasi Mahkamah Agung berupa membayar denda sebesar Rp 2.500. Dia menegaskan bahwa putusan MA tidak menyebutkan perintah penahanan atas Susno.
Susno menerima suap Rp 500 juta setelah mempercepat penyidikan kasus tersebut. Sedangkan dalam kasus pengamanan dana Pilkada Jabar, dia mengambil untung Rp 4,2 miliar. Pada tingkat banding, hakim mengubah putusan tersebut dengan denda lebih besar menjadi Rp 4,2 miliar. Kedua pihak kemudian mengajukan kasasi. MA kemudian menguatkan putusan bahwa Susno bersalah.
