TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Koja mengakui bahwa mereka masih harus meningkatkan kecepatan pelayanan mereka. Pasalnya, hampir tiap harinya mereka menemukan antrean panjang pasien yang hendak berobat maupun membeli obat.
"Kewalahan sebenarnya tidak, tapi kami akui masih banyak ditemukan antrean panjang di rumah sakit," ujar Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Togi Asman Sinaga.
Hal yang sama diakui oleh Wakil Direktur RSUD Koja, Sri Juli. Ia mengatakan kecepatan pelayanan masih harus ditingkatkan. Meski begitu, ia mengaku pihak rumah sakit tengah mencari cara untuk meningkatkan kecepatan pelayanan.
Salah satu upaya peningkatan pelayanan yang tengah dipikirkan adalah memangkas tahapan-tahapan administrasi pelayanan kesehatan. Sri mengatakan, tahapan administrasi selama ini masih terlalu panjang dan memakan banyak waktu karena berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. "Ke depannya, dari proses daftar hingga ambil obat, mungkin akan kami persingkat supaya pasien bisa cepat mendapat pelayanan dan pulang ke rumah," ujar Sri.
Terakhir, Sri mengatakan, pihaknya juga berencana hendak menambah jumlah dokter dan perawat. Ia berkata hal itu merupakan jawaban dari terus bertambahnya pasien di RSUD Koja yang terutama akibat KJS. "Akibat KJS, di bulan Desember, kami sampai menerima 15.134 pasien dalam sebulan. Itu KJS saja. Jika ditambah yang umum, bisa 17.000 lebih," ujar Sri Juli.
ISTMAN MP
Baca juga
Usai Nyoblos, Deddy Mizwar Jamu Warga Makan Bakso
Aher di Bandung, Deddy Mizwar di Pondok Gede
Aher Optimis Menang Satu Putaran
EDISI KHUSUS: Rame-Rame Naik Gunung
Berita terkait
Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun
2 hari lalu
Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
2 hari lalu
Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.
Baca SelengkapnyaFakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
3 hari lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
3 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaDelegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara
5 hari lalu
Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara
Baca SelengkapnyaDokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa
6 hari lalu
Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.
Baca SelengkapnyaUpaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri
12 hari lalu
Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
13 hari lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza
13 hari lalu
Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB
Baca SelengkapnyaKisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal
18 hari lalu
Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.
Baca Selengkapnya