TEMPO.CO, Jakarta - Kendati tingkat keterpilihan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden cukup tinggi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan belum berminat mencalonkan kadernya itu dalam Pemilihan Umum 2014. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, salah satu alasannya adalah masa pemerintahan Joko Widodo di Jakarta belum terlalu lama. “Menurut pendapat saya, biarlah Jokowi menyelesaikan janji-janjinya dahulu membangun DKI yang lebih baik," kata Tjahjo melalui pesan pendek, kemarin.
Menurut Tjahjo, janji yang disampaikan Jokowi saat kampanye masih harus dibuktikan. Tjahjo pun yakin Jokowi mampu memenuhi komitmen memimpin Jakarta selama lima tahun. “Sangat tak elok jika Jokowi membuat janji kampanye lagi untuk jadi capres.”
Hasil survei yang digelar Pusat Data Bersatu menunjukkan tingkat keterpilihan Jokowi sebagai calon presiden paling tinggi. Dalam survei yang digelar 13-18 Januari lalu dan melibatkan 1.200 responden itu, popularitas Jokowi mencapai 21,2 persen, unggul dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, yang mendapat 18,4 persen. Jokowi bahkan unggul jauh dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, 13 persen. Ketua Pusat Data Bersatu Didik J. Rachbini mengatakan, tingginya keterpilihan Jokowi dibantu pemberitaan media yang begitu kuat.
Ketua PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan, hasil survei Pusat Data Bersatu menunjukkan dua kader partai banteng masih dipercaya masyarakat, yaitu Jokowi dan Megawati. Tapi, hasil survei itu tak akan membuat partainya langsung menetapkan Jokowi sebagai calon presiden. Maruarar menilai Jokowi saat ini masih berkonsentrasi menyelesaikan masalah di Jakarta. “Jangan ganggu konsentrasinya,” kata Maruarar.
Menurut Maruarar, partainya juga belum pasti mengusung Megawati. Berbeda saat PDI Perjuangan menghadapi Pemilu 2009, calon presiden yang diajukan tak harus Megawati. “Sekarang bisa Megawati, bisa juga orang lain.” Hari ini, PDI Perjuangan akan menggelar rapat koordinasi. Rapat ini, kata Maruarar, belum akan memutuskan calon presiden. Tapi, lebih mempertegas komitmen internal soal dukungan untuk calon presiden.
Jokowi seolah terkejut soal hasil survei yang menempatkan namanya paling atas dalam jajaran calon presiden. Setelah itu dia tertawa. Tapi, dia menyatakan tak berminat berebut kursi RI 1. “Saya enggak ada mikir itu. Enggak mikir, sama sekali enggak mikir,” katanya.
IRA GUSLINA | MUHAMAD RIZKI | TRI ARTINING PUTRI
Baca juga
4 Penyebab Hujan 2 Jam Jakarta Terendam
Jokowi: Ada Monopoli Pengadaan Bajaj?
Raffi Ahmad Diperiksa di RSKO
Berita terkait
Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
2 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
3 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
3 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
4 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
5 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
6 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
10 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
11 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
12 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
12 jam lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya