TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Yusuf Supendi, menilai, petinggi partai itu lebih pantas melakukan tobat ketimbang kader lainnya. "Kalau tobat, ya, jangan ajak-ajak yang lain," ujarnya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional (LPHSN), Ahad, 3 Februari 2013.
Dia mengatakan memiliki sejumlah temuan mengenai korupsi yang melibatkan ketiga politikus PKS tersebut. "Tiga sejoli itu tidak dapat dipisahkan. Saya sudah menulis sekitar 80 halaman mengenai kejahatan mereka," kata dia.
Temuan dan buku yang ditulisnya itu, kata dia, berdasarkan pengamatannya selama ini. Yusuf juga berencana menerbitkan buku berjudul 8 Kejahatan PKS. Menurut Yusuf, cara untuk menyelamatkan PKS tidaklah sulit. "Saya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera melengkapi alat bukti untuk menggiring Hilmi dan Anis menjadi tersangka," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden PKS yang baru saja menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq, Anis Matta, menyerukan kepada para kader PKS untuk melakukan tobat nasional. Tobat itu merupakan tindak lanjut atas kasus yang sedang membelit PKS. Sebelumnya, Luthfi ditahan oleh KPK pada Rabu, 30 Januari 2013, atas dugaan suap senilai Rp 1 miliar terkait dengan pengadaan impor daging sapi. Selain Luthfi, tiga tersangka lainnya adalah Ahmad Fathanah, Juard Effendi, dan Arya Abdi Effendi.