TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Kepolisian RI Jenderal Da'i Bachtiar mengatakan akan menyatukan perkara Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Abdullah Puteh dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).?Kalau nanti hasil penyelidikan Polri menemukan bukti bahwa yang bersangkutan tersangka, mungkin akan kita satukan dengan KPK. Tapi itu nanti,? kata Da'i Bachtiar usai Salat Jumat (9/7) di Mabes Polri Namun, sampai saat ini, kasus Puteh masih sebagai saksi atas dugaan korupsi pembelian genset listrik senilai Rp 30 miliar. ?Puteh belum sampai penetapan tersangka, masih dalam proses,? ujarnya. Sementara, Puteh sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka atas pengadaan helikopter Mi 2 senilai Rp 12,5 miliar. Da'i mengatakan terus berkoordinasi dengan KPK untuk perkara Puteh tersebut. ?Antara penyidik Bareskrim dan KPK terus berkoordinasi,? katanya. Mengenai rencana gelar perkara bersama antara Mabes Polri dan KPK, Da'i belum dapat menyebutkan waktu pastinya. ?Nanti waktunya akan diatur antara Bareskrim (Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri) dan KPK,? kata dia. Menurut Da?i, proses penyidikan terkait kasus pembelian genset terus berjalan. Tersangkanya masih William Taylor, mitra kerja yang ditunjuk PLN. Martha Warta Silaban ? Tempo News Room