TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini kembali memanggil saksi-saksi untuk kasus korupsi proyek pembangunan pusat pendidikan olahraga nasional di Bukit Hambalang, Bogor. Dari empat saksi yang akan diperiksa KPK, tiga di antaranya berasal dari Bogor.
“Pertama, Bupati Bogor Rachmat Yasin yang diperiksa pukul 9.30 pagi ini,” ujar juru bicara KPK Johan Budi pada Tempo, Kamis, 13 Desember 2012. Kemudian, Kepala Dinas Tata Bangunan dan Permukiman Kabupaten Bogor Yani Hassan.
Ketiga, Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja. Sedangkan saksi terakhir adalah Burhanudin, Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor.
Perkembangan terakhir kasus ini, KPK menyatakan sedang menelusuri aliran duit dari dana Hambalang yang diduga mengalir ke mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Andi kini menjadi tersangka penyalahgunaan wewenang dalam pembangunan proyek Hambalang. Sedangkan Anas, yang dituding mantan Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin menerima Rp 50 miliar dari dana Hambalang, berkali-kali membantah tuduhan tersebut.
Soal penyelidikan dugaan suap ini, Abraham Samad mengatakan KPK belum akan meningkatkan statusnya ke penyidikan. "Sabarlah Adinda. Berikan waktu kepada KPK yang memiliki keterbatasan jumlah penyidik ini," katanya. Baca lika-liku kasus korupsi proyek stadion Hambalang.
FEBRIANA FIRDAUS
Berita terkait
Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK
6 menit lalu
Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP
54 menit lalu
BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar
1 jam lalu
Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.
Baca SelengkapnyaOgah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya
3 jam lalu
Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.
Baca SelengkapnyaMobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo
3 jam lalu
Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.
Baca SelengkapnyaKPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
6 jam lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca SelengkapnyaSurati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons
7 jam lalu
PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
11 jam lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL
13 jam lalu
Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
13 jam lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca Selengkapnya