TEMPO Interaktif, Jakarta:Berdasarkan data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, persentase guru pegawai negeri sipil (PNS) yang beralih jabatan ke profesi lain cukup tinggi. Untuk guru SD, tercatat 50,6 persen dari 993.108 guru pindah profesi ke bidang pekerjaan lain. Hal itu merupakan ironi ketika Indonesia masih kekurangan tenaga guru, terutama di daerah terpencil. Sementara dari guru SMP yang berjumlah 266.378 orang, 28,4 persen di antaranya juga sudah beralih profesi. Sedangkan untuk guru SMA, ada 16,3 persen guru yang juga pindah pekerjaan.Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Muhammad Surya menilai bahwa hal itu tidak dapat dihindarkan selama kesejahteraan guru masih rendah. "Sampai saat ini profesi guru masih dianggap profesi yang tidak menarik," ujar Surya kepada wartawan pada jumpa pers di kantor Menpan Jakarta, Kamis (1/7).Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga guru di Indonesia, kata Surya, selain melakukan pelarangan alih jabatan, pemerintah perlu lebih memperhatikan kesejahteraan guru.Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Feisal Tamin mengakui bahwa tunjangan kesejahteraan guru yang masih rendahlah yang menyebabkan guru banyak yang beralih dari profesi mereka ke profesi lain yang lebih 'basah'. "Tapi pemerintah selalu mengusahakan ada peningkatan, jadi yang sekarang disyukuri saja dulu," pintanya.Sementara Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Indra Djati Sidi sepakat bahwa usaha peningkatan kesejahteraan guru merupakan agenda yang penting.Rina Rachmawati - Tempo News Room