TEMPO.CO, Gresik - Semburan lumpur yang terjadi di kawasan bekas Bendungan Metatu, Gresik, Jawa Timur, menjadi obyek wisata dadakan. Ini menjadi berkah yang segera dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menjadi pusat bisnis baru. Aneka warung dadakan dan tempat parkir menjamur di sekitar lokasi bencana itu.
Di daerah sekitar semburan, tepatnya di Jalan Raya Metatu-Balongpanggang, terdapat belasan lahan parkir dadakan. Tak hanya itu, warung-warung dan pedagang kaki lima juga menjamur, terutama di dekat Madrasah Tsanawiyah Negeri Benjeng, Gresik, yang memang tak jauh dari lokasi semburan.
Kepala Desa Metatu, Nur Hudi, bahkan menerbitkan surat keputusan bernomor 05/72/437.106.20/2012 untuk menarik retribusi kepada setiap aktivitas di sekitar semburan.
Dalam suratnya itu, sebanyak 20 persen keuntungan parkir diminta untuk disetorkan kepada kas desa. Sedangkan 10 persen bagi pemilik lahan dan sisanya 70 persen bagi petugas parkir. "Ini untuk kesejahteraan bersama," kata Nur Hudi.
Warga sendiri sempat memprotes karena sejak awal keluarnya lumpur warga telah bersepakat untuk menyisakan sebanyak 30 persen hasil parkir untuk kas masjid. "Untuk kas desa tidak masalah, tapi bagaimana untuk kas masjid?" kata Martono, warga Benjeng yang menjadi juru parkir di halaman Madrasah Tsanawiyah Negeri Benjeng.
Martono mengakui setiap hari tak kurang 200 sepeda motor parkir di pelataran sekolah tersebut. Martono dan beberapa rekannya menarik Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5000 untuk mobil.
Sejak adanya semburan, warga sekitar memang memanfaatkan tak hanya madrasah untuk parkir. Hampir seluruh pelataran rumah warga saat ini dijadikan sebagai lahan parkir dadakan.
Sekedar diketahui, semburan lumpur bercampur minyak keluar pada Selasa pekan lalu. Saat awal menyembur, ketinggian semburan mencapai 15-20 meter. Ini bisa dibuktikan dengan adanya lumpur yang menempel di ranting-ranting pohon imbo yang ada tepat di sisi selatan semburan.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
Berita terkait
Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora
3 Desember 2020
PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field menangani semburan gas yang muncul di sumur air di Desa Ngraho, Blora, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya18 Keluarga di Balikpapan Mengungsi Akibat Semburan Gas
11 November 2017
Lima keluarga dengan 11 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat semburan gas itu. Empat orang di antaranya menderita luka bakar hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaGunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter
22 April 2016
Masyarakat, terutama para pendaki, diminta agar tidak mendekati kawah aktif Gunung Kerinci dalam radius 300 meter, karena sangat berbahaya.
Baca SelengkapnyaGunung Egon Semburkan Gas Beracun
18 Januari 2016
Selain mengembuskan asap beracun, aktivitas kegempaan Gunung Egon mencapai 10 kali sehari.
Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG
23 Juli 2015
Petugas laboratorium menemukan gas metan dari lubang galian sumur di permukiman warga Sawangan, Kota Depok.
Baca SelengkapnyaGalian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan
23 Juli 2015
Setelah menggali sumur, keluar air bercampur lumpur berbau belerang.
Baca SelengkapnyaTotal Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam
13 November 2013
Ditutup agar kebocoran tidak menyebar.
Baca SelengkapnyaBerkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop
11 November 2013
Gas metana masih terpancar.
Baca SelengkapnyaGas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman
11 November 2013
Semburan gas belum bisa dihentikan.
Baca SelengkapnyaAtasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing
11 November 2013
Semburan gas Blok Mahakam belum bisa diatasi.
Baca Selengkapnya