TEMPO.CO, Jakarta -- Soedirman terkenal punya firasat dan perhitungan jitu semasa bergerilya. Jenderal dari Banyumas dan percaya klenik ini dikabarkan memiliki bermacam kesaktian.
Majalah Tempo, Senin 12 November 2012 menurunkan edisi khusus Jenderal Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas. Soedirman disebut sebagai penganut aliran kejawen Sumarah. Ia gemar mengoleksi keris. Ia juga percaya benda pusaka itu punya tuah yang bisa melindunginya.
Anak bungsu Soedirman, Mohamad Teguh Sudirman, bercerita sewaktu ayahnya terpojok di lereng Gunung Wilis, Tulungagung, keris ayahnya bisa menyelamatkan pasukannya. Padahal ketika itu tentara gerilyawan tak punya celah meloloskan diri dari kepungan pasukan Belanda.
Soedirman tiba-tiba mencabut cundrik, keris kecil pemberian seorang kiai di Pacitan, dan mengarahkannya ke langit. Tak berapa lama, awan hitam bergulung-gulung, petir dan angin menghantam-hantam. Hujan lebat pun turun dan membuyarkan kesolidan pengepungan Belanda. Lagi-lagi pasukan Soedirman selamat.
Cundrik itu ia tinggalkan di rumah penduduk. Beberapa tahun setelah Soedirman meninggal pada 1950, Panglima Kodam V Brawijaya Kolonel Sarbini datang ke rumahnya di Kota Baru, Yogyakarta, ditemani seorang petani.
Menurut Teguh, Sarbini bercerita kepada ibunya, Siti Alfiah, petani itu hendak mengembalikan cundrik Soedirman yang dititipkan kepadanya sewaktu gerilya. "Cundrik itu kami titipkan di Museum Soedirman di Bintaran Timur, Yogya," ujar Teguh. "Tapi sekarang hilang."
TIM TEMPO
Baca juga:
Soedirman, Sang Jenderal Klenik
Cerita Kesaktian Soedirman
Soedirman dan Keris Penolak Mortir
Soedirman, Kisah Asmara di Wiworo Tomo
Soedirman, Kisah Seorang Perokok Berat
Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas
Berita terkait
Alasan Kakek Presiden Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
5 hari lalu
Sebuah lembaga riset dan konsultasi menyatakan, kakek Presiden Prabowo layak menjadi pahlawan nasional.
Baca Selengkapnya43 Tahun Bung Tomo Berpulang, Jejak Salah Satu Ikon Pahlawan Nasional
26 hari lalu
Bung Tomo meninggal dunia 43 tahun yang lalu pada 7 Oktober di Arab Saudi. Berikut perjuangan salah satu ikon pahlawan nasional asal Surabaya.
Baca SelengkapnyaRekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI
30 hari lalu
Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.
Baca SelengkapnyaUsulan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Tuai Protes dari Berbagai Pihak
32 hari lalu
Protes soal pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto disampaikan Amnesty Internasional Indonesia, parpor, hingga pelopor Aksi Kamisan.
Baca SelengkapnyaSoeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ketahui Syaratnya Menurut Undang-Undang
32 hari lalu
Aturan pemberian gelar pahlawan nasional tertuang dalam Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009
Baca SelengkapnyaSoeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Apa Tanggapan PDIP?
33 hari lalu
Politikus PDIP Guntur Romli menentang penyematan gelar pahlawan nasional kepada Presiden Soeharto.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Bambang Soesatyo Sebut Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
35 hari lalu
Dia mengatakan, jasa dan pengabdian Soeharto besar terhadap bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaAmnesty Kritik Ide Penyematan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
35 hari lalu
Usman mengingatkan kejahatan lingkungan, korupsi, dan pelanggaran HAM selama era Soeharto belum selesai dipertanggungjawabkan negara hingga kini.
Baca SelengkapnyaMPR Cabut 3 TAP MPR Soal Sukarno, Soeharto, dan Gus Dur, Bagaimana Bunyinya?
36 hari lalu
MPR cabut 3 TAP MPR terkait putusan perundang-undangan terhadap 3 mantan Presiden RI yaitu Ir Sukarno, Soeharto, dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Baca SelengkapnyaAlasan Fraksi PKB Minta TAP MPR Soal Pemberhentian Gus Dur Dicabut
39 hari lalu
Fraksi PKB mengatakan surat penegasan soal tak berlakunya TAP MPR Nomor II/MPR/2001 diperlukan untuk memulihkan nama baik Gus Dur.
Baca Selengkapnya