Pemulung pun Mendukung KPK

Reporter

Senin, 8 Oktober 2012 11:09 WIB

Tanda tangan warga Makassar, Sulawesi Selatan ini sebagai bentuk dukungan kepada kinerja KPK yang saat ini mendapat intervensi dari pihak Polri. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta -- Puluhan pemulung ikut mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka berunjuk rasa di depan kantor KPK, Senin, 8 Oktober 2012, mendesak agar lembaga ini tetap mengusut kasus korupsi simulator alat uji surat izin mengemudi 2011. "Kami mendukung KPK agar mengusut tuntas kasus itu," kata seorang pemulung dalam orasinya.

Para pemulung ini berorasi dan membentangkan kertas karton berbagai tulisan. Karton itu adalah hasil yang mereka kumpulkan pagi tadi. Mereka berpakaian apa adanya.

Seusai berorasi, mereka diterima bagian penerimaan pengaduan di Auditorium KPK.

Dukungan kepada KPK juga datang dari Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., dan Ketua Gerakan Anti Madat Hendriosodiningrat. Keduanya mendatangi kantor KPK sekitar pukul 09.00 WIB.

"Saya datang ingin berdiskusi dengan pimpinan KPK mengenai polemik antara KPK dengan Polri," kata Hendrioso.

Saat ini KPK dan Polri sedang berseteru gara-gara kasus korupsi kemudi. KPK menetapkan dua jenderal aktif sebagai tersangka, yaitu Inspektur Jenderal Djoko Susilo dan Brigadir Jenderal Didik Purnomo. Polri juga ikut menetapkan lima tersangka.

Polemik kedua lembaga bertambah runcing ketika Polri tiba-tiba mengepung kantor KPK pada Jumat malam pekan lalu. Kepolisian Daerah Bengkulu hendak menangkap penyidik simulator kemudi, Komisaris Novel Baswedan, karena dianggap sebagai pelaku atas tewasnya seseorang pada 2004 lalu. Kala itu, Novel menjabat sebagai Kepala Satuan Reskrim pada polres di Polda Bengkulu.

Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan hasil investigasi KPK menemukan kejanggalan penetapan tersangka itu. Pasalnya, penetapan tersangka terhadap Novel baru dilakukan pada 1 Oktober, padahal kasusnya terjadi pada 2004.

Direktur Reskrim Polda Bengkulu, Dedi Riyanto, berkukuh penetapan tersebut sesuai aturan. Markas Besar Polri juga membantah insiden Jumat malam itu adalah pengepungan KPK, tapi hanya berkoordinasi.

RUSMAN PARAQBUEQ

Baca juga:
Dukung #SAVEKPK
Wawancara Novel Baswedan: Akan Saya Buka Semuanya
Novel Tak Ada di Lokasi Penganiayaan
Sang ''Ndoro'' Pengendali Proyek
Profil Novel Baswedan, Penyidik yang Lurus Hati
Infografis: Yang Tersandung Simulator
Infografis: Lima Keganjilan Langkah Polisi

Berita terkait

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

3 menit lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

15 menit lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

48 menit lalu

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

1 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

2 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

3 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

4 jam lalu

Mobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

6 jam lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

7 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

12 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya