Amoroso 'Soeharto', Tentara, Dokter, dan Pramuka  

Reporter

Minggu, 30 September 2012 05:09 WIB

Amaroso Katamsi, yang berperan sebagai Suharto, dalam film G30S/PKI. Dok. TEMPO. Maman Samanhudi.

TEMPO.CO, Jakarta - Ruangan di lantai dua Kwartir Nasional, Pramuka, Jakarta Pusat, tampak sepi pada Rabu, 26 September 2012. Waktu menunjukkan jam makan siang, sehingga hanya segelintir orang yang berada dalam ruangan Wakil Ketua Kwartir Nasional.

Pria berbaju batik itu meminta koleganya untuk mengganti lauk nasi padang dengan masakan yang lebih banyak sayur. “Kak, tolong ditukar dengan gado-gado,” ujar Amoroso Katamsi. Sapaan 'kakak' selalu terucap dari pria yang tahun ini akan berusia 72 tahun itu kepada para kolega di ruangan itu.

Amoroso sekarang adalah seorang Wakil Ketua Kwartir Nasional. Sudah menjadi budaya dalam organisasi kepanduan ini untuk menyapa sesama sejawat dengan 'kakak'.

Sosok Amoroso tak hanya piawai berakting. Pria ini juga seorang dokter kesehatan jiwa sekaligus tentara. Tapi namanya paling dikenal masyarakat Indonesia sejak membintangi Panglima Komando Strategi Angkatan Darat Mayor Jenderal Soeharto dalam film Pengkhianatan G 30 S-PKI.

Ayah dari penyanyi Aning Katamsi ini mengisahkan, ia sudah aktif di dunia kesenian sejak di bangku sekolah menengah pertama. “Dulu saya menang lomba deklamasi, salah satu jurinya adalah penyair Rendra,” ujar Amoroso yang ditemui di Kwartir Nasional Pramuka, Rabu, 26 September 2012.

Dari kemenangan pertama itu, Amoroso diajak Rendra untuk bergabung di teater di Yogyakarta. “Sejak itu, saya main teater, sekitar tahun 1959-1961,” ujar dia.

Meski aktif berteater, Amoroso tak meninggalkan kegemarannya berdeklamasi. Bahkan, saking menghayati pembacaan deklamasi, ia sampai tak perlu mengikuti ujian kenaikan kelas semasa SMA. “Sehabis membaca puisi, guru saya bilang, 'kamu tidak usah ujian saja',” Amoroso mengisahkan.

Selain berkesenian, Amoroso juga bergabung dengan gerakan Himpunan Mahasiswa Indonesia serta masuk barisan Manifes Kebudayaan. Aktivitas meluapkan ekspresi tersebut yang mengantarkan Amoroso berkawan dengan Arifin C.Noer, sutradara film Pengkhianatan G 30 S-PKI.

“Kebetulan dia itu pemimpin grup saya di Teater Kecil,” ujarnya. Kedekatan mereka membuat Amoroso ditawari menjadi Soeharto pada 1981.

Peran di film itu membuat banyak orang lebih mengenal pria yang pada pembuatan film berpangkat letnan kolonel. “Ketika di jalan memang ada juga yang panggil saya Soeharto,” ujar Amoroso.

Memang peran tersebut adalah peran terbesarnya di masa 80-an. Seiring munculnya sinema elektronik dan menggeliatnya perfilman Indonesia, stempel Soeharto pun perlahan luluh berganti dengan peran-peran lain yang diambil Amoroso.

Kini, pertambahan usia membuat Amoroso tak beraktivitas sesering dahulu. Tapi satu hal yang tetap ditekuninya, pramuka. “Bagi saya, pramuka itu manfaatnya besar,” kata dia. Gerakan kepanduan tersebut membuat Amoroso menjadi sosok yang berani dan mandiri. “Saya harus bermanfaat, seperti di sini, ini kan sukarela, bukan kerja,” tutur dia mengacu ke Kwartir Nasional.

DIANING SARI

Berita lain:
Edisi Khusus Gerakan 30 September
Soekarno Sempat Beraktivitas Biasa Saat G30S
Penyerahan Berkas Ditutup, Data Partai Belum Beres

Mengenang 1000 Hari Meninggalnya Frans Seda

G30S, Soekarno Bersembunyi di Halim dan Bogor

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?

Baca Selengkapnya