Kisah Gadis Perawat, Pencerah Nusantara  

Kamis, 27 September 2012 09:07 WIB

Empat tenaga kesehatan yang akan dikirim ke daerah terpencil selama setahun. TEMPO/Dianing Sari

TEMPO.CO, Jakarta - Punya pengalaman buruk dengan layanan kesehatan membuat Zuniatmi justru bertekad untuk menerjuni dunia medis. "Saat SMA, orang tua saya sakit keras, tapi di rumah sakit justru dilempar ke sana dan ke sini," ujar gadis berusia 23 tahun yang ditemui di Puskesmas Kayu Putih, Jakarta Timur, Kamis, 26 September 2012.

Akhirnya, ketika memasuki perguruan tinggi, Zuniatmi memilih jurusan Ilmu Keperawatan. Jalur ini pulalah yang kini mengantarkan perempuan asal Kebumen ini sebagai salah satu Pencerah Nusantara. Pencerah Nusantara adalah program dari Kantor Utusan Khusus Presiden untuk MDGS yang menggandeng anak muda di bidang kesehatan untuk mengabdi di daerah terpencil. Untuk angkatan pertama, terjaring 32 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan pemerhati kesehatan.

Menurut Zuni, kasus orang tuanya dahulu disebabkan oleh minimnya akses pengetahuan kesehatan di masyarakat. Pengalaman serupa ia temukan ketika menjalani Kuliah Kerja Nyata di kawasan Maluku. "Di daerah itu pengetahuan kurang. Jadi kalau tahu saja belum, bagaimana mereka bisa menerapkan sistem penjagaan kesehatan yang baik," ujar dia. Dampaknya, kesehatan ibu dan anak jadi rawan serangan.

Sebenarnya, kata Zuni, program Pencerah Nusantara berfokus pada upaya pencegahan terhadap penyakit. Akan tetapi, melihat kondisi masyarakat di daerah yang akses informasinya minim tentu butuh waktu untuk mengubah cara pandang mereka tentang kesehatan. "Misalnya, nih, daerah kami yang di Karawang, angka partisipasi KB-nya rendah. Penyebabnya adalah ternyata banyak perempuan yang kawin cerai," Zuni mengungkapkan.

Untuk meningkatkan jumlah peserta KB aktif, pemerintah tidak bisa langsung melarang keluarga punya anak ketika menikah. Pendekatan yang baik harus didahului pengenalan atas budaya setempat. Zuni percaya pendekatan budaya bisa memuluskan langkah hidup yang lebih sehat. "Orang di daerah itu sebenarnya senang kalau didatangi dari pusat. Mereka merasa diperhatikan," tutur Zuni. Buktinya adalah ketika ia dan rekan-rekannya usai KKN, seluruh desa menghantarkan mereka pulang menyeberang kapal dengan cucuran air mata.

Ketulusan itu salah satu yang membuat Zuni rindu untuk mengabdi di daerah. "Khususnya di luar Jawa," kata dia. Cita-citanya usai mengikuti Pencerah Nusantara adalah menjadi perawat di daerah. "Tapi sebelumnya saya ingin mencari ilmu jadi perawat di rumah sakit perkotaan," kata dia. Sebab, di kota, kesempatan untuk belajar dengan fasilitas lengkap terbuka. "Setelah satu-dua tahun, saya ingin mengabdi di daerah."

DIANING SARI

Berita Terpopuler:
DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK

Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka

PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY

Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk

DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya