TEMPO.CO, Jakarta - Artalyta Suryani alias Ayin, terpidana kasus suap jaksa Urip Tri Gunawan, telah kembali ke Indonesia setelah sebelumnya menjalani pengobatan di Singapura. "Dia sudah melaporkan kepulangannya ke Indonesia sejak 10 September 2012," kata Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Amir Syamsuddin, kepada Tempo, Kamis, 13 September 2012.
Menurut Amir, setelah kepulangannya ini, jika Artalyta ingin ke luar negeri lagi, ia harus mengurus izin dari Kementerian Hukum dan HAM terlebih dahulu.
Sebelumnya, Ayin dilaporkan berobat ke Singapura karena harus menjalani beberapa kali terapi terkait penyempitan pembuluh darah di lehernya. Karena keberadaannya di luar negeri itu, Ayin beberapa kali mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk bersaksi dalam kasus suap kepada Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu.
Belakangan, diketahui jika kepergian Ayin ke Singapura bermasalah lantaran izinnya telah habis sejak 13 Juli 2012. Namun, ia belum mengajukan perpanjangan hingga satu bulan setelahnya. Padahal, sebagai penyandang status bebas bersyarat, ia harus melapor satu bulan sekali ke Balai Pemasyarakatan Jakarta Selatan.
Nama Ayin kembali muncul dalam kasus korupsi yang telah menyeret Hartati Murdaya ke tahanan KPK. Perusahaan milik putra Ayin, PT Sonokeling Buana, disebut ikut mengolah perkebunan sawit seluas 19.500 hektare di Desa Tiloan, Kecamatan Bukal, Buol, yang bersinggungan dengan perkebunan sawit PT Hardaya Inti Plantation dan PT Cakra Murdaya, perusahaan milik Hartati Murdaya. Hartati sendiri disangka menyuap Bupati Buol untuk memuluskan penerbitan Hak Guna Usaha lahan sawitnya.
