Aparat Keamanan Temukan Dua Bom di Tempat Terpisah

Reporter

Editor

Minggu, 23 Mei 2004 13:02 WIB

TEMPO Interaktif, Ambon: Dalam sehari ini (Minggu, 23/5), ada tiga bom yang ditemukan di Ambon. Satu bom meledak di Jalan Wolter Monginsidi, dan menewaskan empat orang. Sedangkan bom yang meledak di Batu Merah, tak sampai menimbulkan korban jiwa. Sedangkan bom di Halong Atas, belum sampai meledak. Di Jl Wolter Monginsidi, bom ditemukan dalam bentuk kaleng biskuit. Sedangkan di Halong Atas, bom diletakkan dalam toples, bersama permen. Bom ditemukan pukul 03.00 dini hari. Untung saja, penemu bom tidak langsung membuka toples yang transparan itu karena sempat melihat bom di dalamnya. Bom itu baru diserahkan ke aparat keamanan dari kesatuan TNI AL, pukul 08.35 WIT, untuk dijinakkan.Salah seorang anggota TNI AL Sersan Mayor J. Patimahu, mengatakan, bom yang ditemukan warga di pangkalan ojek di Halong Atas itu akan meledak kalau toples permen dibuka. "Ini adalah upaya untuk memancing emosi kedua kelompok warga yang bertikai," kata Kapolres Pulau Ambon dan Lease AKBP Leonidas ketika mendatangi lokasi ledakan di Halong. Karena itu, ia meminta kepada massa untuk tidak terpancng dan melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada aparat keamanan. Sementara itu, sebagtian korban ledakan di Jl Wolter Monginsidi masih dirawat di Rumah Sakit Angkatan Lut Halong, Ambon, Maluku. "Korban sementara masih di ruang operasi," tutur salah seorang suster jaga di ruang Unit Gawat Darurat RS AL Halong. Korban dilarikan ke rumah sakit tersebut satu jam setelah peristiwa terjadi, yakni sekitar pukul 10.00 WIT. Korban masing-masing Yodi Mataheru, 19 tahun; Marselo, 18 tahun; Ranel Manuputty, 17 tahun, dan Christian Wattimuri, 19 tahun. Kaki Yodi nyaris putus, dan bagian lengan kiri serta matanya luka-luka. Ketiga korban lainnya terkena serpihan. Tangan dan kaki Mataheru harus diamputasi karena luka yang dideritanya sangat parah. Sementara dua korban lainnya, hanya mendrita luka ringan dan sudah kembali ke kediamnnya setelah dirawat.Jonathan dan Yusnita Tiakoly - Tempo News Room

Berita terkait

BMKG: Gempa Tektonik Terjadi di Laut Banda Magnitudo 4,9, Terasa Mirip Truk Berlalu

30 Juni 2023

BMKG: Gempa Tektonik Terjadi di Laut Banda Magnitudo 4,9, Terasa Mirip Truk Berlalu

BMKG menyampaikan gempa bumi tektonik terjadi di Laut Banda di wilayah Provinsi Maluku pada Jumat, 30 Juni 2023, pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Gubernur Maluku Terima Anugerah Pemda yang Peduli Konsumen

13 November 2021

Gubernur Maluku Terima Anugerah Pemda yang Peduli Konsumen

Maluku memiliki lembaga perlindungan konsumen swadaya masyrakat yang sangat peduli terhadap hak-hak konsumen. saat ini akan ditambah dengan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

Baca Selengkapnya

Pemprov Maluku Capai Kesepakatan dengan The Luxury Voyage

11 November 2021

Pemprov Maluku Capai Kesepakatan dengan The Luxury Voyage

Dinas Pariwisata Provinsi Maluku dan manajemen The Luxury Voyage siap mengembangkan pariwisata Maluku, termasuk mempromosikan produk UMKM lokal.

Baca Selengkapnya

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

Cerita Ridho Slank Saat Ikut Ekspedisi Maluku di Masa Pandemi

9 November 2020

Cerita Ridho Slank Saat Ikut Ekspedisi Maluku di Masa Pandemi

Ridho Slank mengikuti Ekspedisi Maluku sejak 22 Oktober hingga 18 November mendatang.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pakai Merkuri, Tambang Emas Ilegal Gunung Botak Distop Selamanya

14 Maret 2017

Pakai Merkuri, Tambang Emas Ilegal Gunung Botak Distop Selamanya

Gubernur Maluku Said Assagaff mempertegas penambangan emas ilegal di Gunung Botak, Buru tetap ditutup selamanya, setelah diketahui memakai merkuri.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Breda Akan Dikenang di Pulau Run dan Manhattan

7 Maret 2017

Perjanjian Breda Akan Dikenang di Pulau Run dan Manhattan

Perjanjian Breda, yang berusia 350 tahun, berisi pertukaran Pulau Run di Kepulauan Banda dengan Pulau Manhattan.

Baca Selengkapnya

Gubernur Maluku Tutup Operasi Tambang Emas Pulau Romang

16 Februari 2017

Gubernur Maluku Tutup Operasi Tambang Emas Pulau Romang

Sebabkan pencemaran, Gubernur Maluku Said Assagaff menghentikan sementara kegiatan operasi pertambangan emas di Pulau Romang.

Baca Selengkapnya