Ketua Mahkamah Konstitusi dan juga ketua Umum IKA UII Mahfud MD memberi sambutan sebelum di mulainya seminar "Merindukan Negarawan" di Jakarta, Kamis (24/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Depok - Beberapa tokoh politik, akademisi, dan ulama berkumpul di kediaman mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi di Depok, Jawa Barat, Jumat 7 September 2012, siang tadi. Mereka sepakat mengajukan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud MD sebagai calon presiden alternatif pada Pemilihan 2014 depan.
“Survei terakhir menunjukkan ada separuh pemilih yang belum punya pilihan,” kata pakar otonomi daerah, Ryas Raasyid, dalam jumpa pers seusai pertemuan. “Jadi perlu ada calon alternatif,” katanya.
Calon presiden alternatif yang dimaksud, kata Ryaas, harus memenuhi sejumlah kriteria. Misalnya, tidak pernah mengajukan diri menjadi calon, bukan Ketua Umum partai besar, dan tidak punya latar belakang politik partai besar. “Dari semua kriteria itu, Mahfud MD memenuhi semuanya,” kata Ryaas.
Ryaas mengaku ingin tahu reaksi partai-partai atas pengajuan nama Mahfud ini. “Ini masih bicara alternatif, tentu kita tunggu reaksi partai,” katanya. Tuan rumah pertemuan, Hasyim Muzadi, membantah jika disebut dukungan untuk Mahfud datang dari Nahdlatul Ulama. “Meski kami orang NU, yang datang dan berkumpul di sini bukan NU institusional,” katanya.
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
1 hari lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.