'S' Tersangka Baru Kasus Syiah Sampang, Madura  

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 5 September 2012 19:18 WIB

Massa membakar pemukiman kaum Syiah, saat terjadi kerusuhan Syiah-Sunni Desa Karanggayam, Omben Sampang, Jatim, Minggu (26/8). Bentrokan yang melibatkan warga Sunni dan Syiah tersebut dipicu ketidaksenangan warga Sunni terhadap kepulangan sejumalh santri warga Syiah dari Pesantren Yapi, Pasuruan. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Hilman Thayib memastikan seorang berinisial 'S' sebagai tersangka baru kasus penyerangan terhadap warga Syiah, di Sampang, Madura. Tim Gabungan penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kepolisian Resor Sampang mengungkapkan peran 'S' itu.

"S ini perannya adalah merusak dan membakar rumah-rumah warga," kata Hilman pada wartawan di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Rabu, 5 September 2012.

Polisi menyebutkan usia 'S' 25 tahun. Dari pendalaman oleh polisi, kata Hilman, tersangka diduga turut terlibat pembakaran rumah dan musalla di kompleks pondok pesantren pemimpin Syiah Sampang, Tajul Muluk, pada akhir Desember 2011 lalu.

Ahad, 26 Agustus lalu, kerusuhan terjadi di Sampang, Madura. Seorang warga tewas, belasan luka-luka dan puluhan rumah warga Syiah terbakar. Pada 28 Agustus lalu, Kepolisian Daerah Jawa Timur telah menetapkan Roisul Hukuma, adik pemimpin Syiah Sampang sebagai tersangka. Ia dijerat pasal pembunuhan, pasal penganiayaan berat, pasal pengeroyokan dan perusakan, serta pasal turut membantu kejahatan.

Kata Hilman, S ditangkap di sekitar rumahnya di Karang Gayam, Sampang. Tersangka, kata dia, akan dijerat dengan pasal berlapis, yakni 170 tentang pengrusakan serta pengroyokan dan 187 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembakaran disengaja yang membahayakan nyawa dengan ancaman hukuman penjara tujuh hingga dua belas tahun.

"Seperti halnya tersangka Rois, tersangka 'S' ini juga segera dipindah dari Markas Polres Sampang untuk ditahan di Markas Polda Jawa Timur," ujar dia.

Berkas pemeriksaan untuk tersangka Rois, kata Hilman, hampir selesai dikerjakan oleh tim penyidik. Berkas perkara tersebut, kata dia akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur pada pekan depan.

Apakah pembakaran ini sebelumnya direncanakan dengan ditandainya rumah-rumah warga Syiah dan tas kresek hitam? Hilman mengatakan polisi masih berkonsentrasi ke dua kelompok yang bertikai dan belum melakukan pemeriksaan tersebut.

Dari pendataan oleh Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Jawa Timur pada kerusuhan Sampang lalu, sebanyak 68 keluarga menjadi korban. Harta benda yang terbakar adalah sebanyak 48 rumah, 33 musala, 43 dapur, 28 kandang, satu hewan ternak (sapi) dan satu sepeda motor.

DINI MAWUNTYAS

Berita Terpopuler

Menjenguk Tahanan, Malah Ikut Ditahan

Bibi Firman Shock Lihat Polisi

BLU: Kontrak Kerjasama PT JET Terancam Diputus

24 Ribu Penduduk Bekasi Terancam Krisis Air

Paska Lebaran, Pedagang Kaki Lima Naik 42 Persen

Pengurangan Titik 3 in 1 Tak Pengaruhi Kemacetan

KPU Kota Bekasi Cetak Surat Suara Braille




Berita terkait

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.

Baca Selengkapnya

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

4 April 2017

Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.

Baca Selengkapnya

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

13 September 2016

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?

Baca Selengkapnya

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

4 Agustus 2016

Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.

Baca Selengkapnya

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

21 Juni 2016

Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.

Baca Selengkapnya

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

22 Desember 2015

Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.

Baca Selengkapnya

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

12 Agustus 2015

Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.

Baca Selengkapnya

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

1 Juni 2015

Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

1 Juni 2015

Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.

Baca Selengkapnya