TEMPO Interaktif, Malang:Mahasiswa Maluku di Kota Malang membakar patung tokoh Front Kedaulatan Maluku (FKM), Alex Maniputy di Bundaran Jalan Tugu, Kota Malang, senin (17/5). Pembakaran tersebut dilakukan dalam aksi unjuk rasa menolak pendirian Republik Maluku Selatan (RMS) dan FKM. Aksi yang dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Anti Separatis (GANAS) dimulai di halaman Gedung DPRD Kota Malang. Di tempat tersebut,Ganas melakukan orasi sembari membentangkan spandukdan mengacung-acungkan poster yang mengutuk pemberontakan yang dilakukan RMS dan FKM. Berlanjut ke Bundaran Jalan Tugu untuk membakarpatung Alex Manuputty sambil menyanyikan lagu IndonesiaRaya. Dalam orasinya, Kordinator aksi unjuk rasa, SamsulRifan Kubangun menyatakan RMS atau FKM adalahorganisasi liar yang melakukan pembantaian danperampasan hak-hak kemanusiaan. Pembantaian tersebutdilakukan dalam konflik Ambon. Peristiwa pembantaian tersebut memang sudah lama diskenario untuk misi-misipara pengkhianat yang tergabung dalam RMS atau FKM,kata Samsul Rifan.Ganas, ujar Samsul Rifan, sebagai anak bangsa wajibmenabuh genderang perlawanan terhadap segala bentukseparatis. Sebagai wujud perlawanan mendukungpembubaran RMS atau FKM dan menangkap serta mengadilipara anggota dan tokohnya. Juga mendukung pelarangan ideologi separatisme RMS atau FKM.Ganas berpendapat gerakan separatis RMS atau FKM danrentetan konflik yang terjadiadalah bagian darikomoditas politik para elit. Untuk itu mendesak tanggungjawab pemerintah dalam penyelesaian RMS atauFKM. Jika tidak mampu, aparat yang berwewenang,seperti Gubernur dan Pangdam harus segera mengundurkandiri. Bibin Bintariadi Tempo News Room