TEMPO.CO, Jakarta - Rommy Dharma Satriawan, putra pengusaha Artalyta Suryani alias Ayin, mengaku dicecar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ihwal upaya perusahaannya mendapatkan izin lahan perkebunan sawit di Buol, Sulawesi Tengah.
Ia kembali membantah telah menyuap Bupati Buol, Amran Batalipu, untuk memuluskan penerbitan izin tersebut. "Tidak benar bila perusahaan kami pernah menyuap Bupati Buol," kata Rommy saat hendak meninggalkan kantor KPK, Selasa, 14 Agustus 2012.
Ia diperiksa selama tiga jam sebagai saksi untuk pengusaha Siti Hartati Murdaya, tersangka kasus suap penerbitan hak guna lahan kelapa sawit di Buol. Rommy, yang juga pemegang saham PT Bukit Berlian Plantations, mengatakan perizinan dalam mengelola lahan sawit tidak diperoleh dengan ilegal.
Bahkan, ia membantah lahan yang diupayakan mendapatkan izin itu mulanya adalah milik PT Hardaya Inti Plantation, perusahaan Hartati. "Lahan itu bukan eksnya PT HIP (Hardaya Inti Plantation). Enggak ada hubungannya dengan PT HIP," ujar Rommy.
Kasus ini terungkap saat KPK mencokok General Manajer PT Hardaya Inti Plantation, Yani Anshori, pada 26 Juni lalu. Anshori ditangkap karena diduga mengantar duit suap untuk Amran sebesar Rp 3 miliar. Amran lantas ditahan. Tak lama berselang, KPK mengumumkan penyuap Amran adalah Hartati Murdaya.
Dari perkara itu muncul juga nama Ayin, ibu Rommy, yang tak lain bekas terpidana kasus suap Jaksa Urip Tri Gunawan. Ayin ternyata memiliki perusahaan bernama PT Sonokeling Buana yang bersaing dengan perusahaan Hartati berebut lahan sawit di Buol.
Ayin diduga pernah memberi sumbangan kepada Amran yang mencalonkan kembali sebagai bupati di daerahnya Juli lalu. Rommy kembali membantah bahwa ibunya terlibat dalam perusahannya. Ia juga menyangkal bahwa Amran pernah meminta bantuan. "Minta saja enggak pernah, apalagi dikasih."
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., mengatakan pemeriksaan Rommy adalah untuk melengkapi penyidikan terhadap Hartati. Sebagai saksi, kata Johan, Rommy diduga mengetahui sejumlah hal yang berkaitan dengan Hartati dalam kasus tersebut.
Namun saat ditanyai apakah KPK mengincar Ayin, ibu Rommy yang diduga juga menyuap Bupati Buol, Johan menolak berkomentar. "Untuk saat ini keterangan Ibu Ayin belum dibutuhkan," ujar dia.
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Pemimpin KPK Tahu Disadap Polisi
Berita Ular Piton Metro TV Diprotes
Kenapa Miranda Tebar Senyum di Pengadilan?
KPK Enggan Tanggapi Penyadapan Petingginya
Kapolri Sebut KPK Seperti Garong
Penyadapan Polisi terhadap KPK Dinilai Ilegal
KPK Enggan Tanggapi Penyadapan Polisi
Ini Aliran Dana Mencurigakan Djoko Susilo
Polri Bantah Sadap Pemimpin KPK
Pengungkap Korupsi Simulator SIM Diperiksa 4 Jam
Berita terkait
Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya
1 jam lalu
Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.
Baca SelengkapnyaMobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo
1 jam lalu
Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.
Baca SelengkapnyaKPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
4 jam lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca SelengkapnyaSurati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons
4 jam lalu
PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
9 jam lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL
11 jam lalu
Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
11 jam lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya
17 jam lalu
Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
17 jam lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca SelengkapnyaKorupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum
18 jam lalu
KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.
Baca Selengkapnya