Menteri Nafsiah: Kondom Mengurangi Mudarat  

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 10:42 WIB

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di gedung Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Jumat 27 Juli 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyadari bahwa pernyataannya soal kondom untuk generasi muda untuk memerangi penularan humanimunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) dan penyakit menular lainnya ditentang sejumlah kelompok agama dan pendidik. Meskipun begitu, dia tak mau berhenti bicara soal kondom.

"Kondom itu bukan barang haram atau terlarang. Kondom itu sudah dipakai sejak 30 tahun lalu dalam program Keluarga Berencana Nasional," kata Nafsiah dalam wawancara seperti dikutip Majalah Tempo, 13 Agustus 2012.

Nafsiah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menjelaskan bahwa penggunaan kondom sudah diterima, termasuk oleh tokoh-tokoh Islam waktu itu. "Yang dulu tidak menerima hanya tokoh agama Katolik," ujarnya.

Namun, kata Nafsiah, dengan adanya fungsi ganda kondom untuk alat Keluarga Berencana, sekarang banyak muslim menolak. Sebaliknya, tokoh Katolik malah mengatakan, "Kalau itu untuk mencegah penyakit atau untuk menyelamatkan jiwa, boleh pakai kondom."

Nafsiah yang menjadi Menteri Kesehatan menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih pada Juni 2012 telah mencoba mendekati kelompok agama dengan menghadiri pertemuan lintas sektoral. Namun, upayanya itu belum membuahkan hasil positif.

"Saya bilang, kalau mau di semua tempat pelacuran, taruh ayat-ayat Al-Quran atau Injil, yang menerangkan bahwa perbuatan itu dosa," Nafsiah menjelaskan. Mendengar pernyataan itu, seorang ibu yang juga tokoh agama bereaksi, "Itu omong kosong."

Nafsiah kemudian menambahi penjelasannya. Dalam Islam juga dikatakan bahwa kita harus mengurangi mudarat. "Nah, memberikan kondom itu mengurangi mudarat," katanya. "Dalam istilah kesehatan, itu harm reduction. Karena kenyataannya, HIV/AIDS menular dimana-mana".

Hari-hari pertama menjabat sebagai Menteri Kesehatan, dokter spesialis anak ini mengaku kenyang "diomeli" banyak orang. Kantornya pun digeruduk demonstran. Mereka menghujat pernyataan Nafsiah soal kondom untuk generasi muda. Bahkan, kelompok agama dan pendidik yang menuduhnya mendukung seks bebas. Salah satu spanduk bahkan menyebut Nafsiah sebagai "menteri cabul".

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait:
Diomeli Gara-gara Kondom, Apa Kata Menteri Nafsiah
Menkes: Tak ada Program Kondomisasi Indonesia
Komisi Kesehatan Kritik Kampanye Kondom Menkes
Kondom di Kupang Habis, Bagaimana Nasib PSK?
Anggota Dewan Tak Percaya Kondom Kurangi AIDS

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

13 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

23 hari lalu

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

55 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya