TEMPO.CO, Jakarta -- Politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung menganggap fungsi kaderisasi partai politik saat ini lemah. Padahal, fungsi penting partai politik adalah kaderisasi dan rekruitmen. "Tidak ada sistem yang berkesinambungan," kata dia dalam diskusi "Kepemimpinan Nasional: Kebangkitan Yes, Regenerasi Pasti" di kantor Sun Institute, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2012, malam.
Akibatnya, ia melanjutkan, tidak ada kader partai politik yang dapat menjadi pemimpin bangsa. Menurutnya, pemimpin bangsa saat ini berasal dari sistem yang sifatnya pragmatisme politis. "Partai hanya dijadikan kendaraan politik semata," ujar Akbar. "Yang mengisi kepemimpinan bukanlah yang dibesarkan partai politik itu. Ini semangat transaksional."
Menurut Akbar, jika semangat transaksional yang dijadikan dasar semangat dalam melahirkan pemimpin, maka tentu tidak bisa dihasilkan pemimpin yang diinginkan. Karena itu, ia mengusulkan penguatan kelembagaan partai-partai politik. "Sehingga partai politik dapat melaksanakan fungsinya secara optimal dan fungsi-fungsinya dapat berjalan dengan baik, terutama kaderisasi," ucapnya.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro menganjurkan partai-partai politik yang ada saat ini melakukan kontemplasi atau koreksi ke dalam. Ia menyoroti gemuknya jumlah partai politik saat ini. "Apakah memang dengan banyaknya partai politik telah berhasil menjalankan pilah demokrasi? Kalau tidak, untuk apa ada partai politik," kata dia.
PRIHANDOKO
Berita terkait
Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati
2 hari lalu
Pilkada 2024, terdapat sejumlah perbedaan persyaratan pendaftaran bagi calon gubernur independen dengan calon wali kota atau bupati independen.
Baca SelengkapnyaSyarat Calon Independen di Pilkada 2024, Segini Jumlah Dukungan Harus Terpenuhi
3 hari lalu
Calon pemimpin daerah yang memilih jalur calon independen wajib memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Batal Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta, Relawan Jajaki Peluang Ini
4 hari lalu
Relawan Sudirman Said, Teguh Stiawan, menjajaki peluang lain untuk Sudirman Said agar tetap maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi
18 hari lalu
Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.
Baca SelengkapnyaDaftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN
21 hari lalu
Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.
Baca SelengkapnyaMendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol
23 hari lalu
Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.
Baca SelengkapnyaBamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik
48 hari lalu
Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.
Baca SelengkapnyaPilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya
49 hari lalu
Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi
54 hari lalu
LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.
Baca Selengkapnya8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?
56 hari lalu
PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?
Baca Selengkapnya