TEMPO Interaktif, Jakarta: Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah berunjuk rasa di depan kampus, menolak kedatangan Akbar Tanjung. Demo berlangsung sejak pukul 08.45 WIB, Jakarta, Kamis (4/3). Ratusan Mahasiswa yang mengaku berasal dari Indonesian Muslim Students Action Front (KAMMI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas menolak kedatangan Akbar Tanjung yang dianggap sebagai koruptor kelas kakap. Mereka juga mengatakan, bencana yang selama ini terjadi seperti demam berdarah, banjir, tanah longsor merupakan kutukan dari Tuhan. Kutukan ini datang karena ulah para koruptor seperti Akbar Tanjung menyengsarakan rakyat. Selain menolak Akbar, pengunjukrasa juga menolak kehadiran tokoh-tokoh politik seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Siswono Yudohusodo. Mahasiswa menolak segala macam jenis kampanye partai dan tokoh politik di kampus. Mereka menganggap kampus sebagai wilayah murni intelektual dan netral. Tidak seharusnya kampus terlalu banyak melibatkan diri dengan kegiatan Pemilu, terutama dengan masalah kampanye di kampus. Menurut mereka, kampanye di kampus bisa mengganggu konsentrasi mahasiswa dalam belajar menjadi wasit yang benar dan tidak memihak kepada salah satu partai ataupun tokoh politik. Akibat demo ini, seminar nasional yang bertema menjaring Presiden 2004 versi kampus batal dihadiri oleh tokoh-tokoh tersebut. Menurut dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Amsal Bachtiar, ketidakhadiran tokoh-tokoh politik ini dikarenakan mereka lebih suka memilih kunjungan ke daerah. Amsal menolak jika ketidakhadiran mereka dikarenakan demo mahasiswa. Tetapi salah seorang panitia mengakui, kalau Akbar Tanjung telah ditelepon oleh Rektor UIN, Azyumardi Azra untuk tidak usah hadir supaya situasi tidak bertambah buruk. Demo mahasiswa ini mengakibatkan kemacetan di jalan Ciputat Raya bertambah parah. Tidak ada aparat keamanan yang diturunkan untuk menjaga demonstrasi ini. Dewi Retno - Tempo News Room