Indonesia Perlu Andalkan Agribisnis Berbasis Teknologi
Reporter
Editor
Rabu, 3 Maret 2004 13:47 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Pertanian Bungaran Saragih menyatakan, Indonesia saat ini perlu mengarahkan pertaniannya ke sistem usaha agribisnis berbasis teknologi. "Keunggulan bersaing merupakan syarat mutlak agar bisa tetap eksis memenuhi permintaan pasar," kata Bungaran, dalam sambutannya dalam acara Pameran dan Temu Bisnis Forum Komersialisasi Hasil Riset Teknologi Indonesia di Semanggi Expo, Jakarta, Rabu (3/3). Menurut Bungaran, tidak bisa sektor pertanian nasional hanya berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar domestik. "Tetapi juga pasar internasional. Ke depan kami harus siap menyediakan bahan baku bagi sektor industri pula," kata dia. Untuk itu, pola pertanian dituntut harus mengalami transformasi dari sistem pertanian ke sistem yang berskala kecil yang berjalan sendiri-sendiri ke sistem agribisnis yang terpadu dan efisien.Bungaran menyatakan, untuk itu diperlukan kebijakan strategis penelitian dan pengembangan pertanian dengan memanfaatkan inovasi-inovasi teknologi. "Arahnya ditujukan pada daya saing ekonomi yang mencakup mutu dan nilai tambah agribisnis," kata dia. Tidak bisa dielakkan akan ada sinergi antara lembaga penelitian dengan pengguna, yaitu dunia usaha, untuk mengkomersialisasikan teknologi pertanian. Meskipun perdagangan dunia saat ini belum bisa dikatakan bersifat adil, Indonesia harus terus meningkatkan daya saingnya untuk tidak terlindas dalam perdagangan internasional. "Maka agribisnis yang kita kembangkan juga harus terdisentrilisasi agar masing-masing daerah memiliki daya saingnya masing-masing," katanya. Anastasya - Tempo News Room
Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian
22 jam lalu
Kementan Optimalisasi Lahan Rawa di Aceh Utara untuk Genjot Indeks Pertanian
Tujuan utama optimasi lahan rawa adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi.