Menteri Muhaimin: Angka Kecelakaan Kerja Masih Tinggi

Reporter

Editor

Rabu, 25 April 2012 00:00 WIB

Muhaimin Iskandar (kanan). ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar konsep konsep keselamatan dan kesehatan kerja belum sepenuhnya dilaksanakan oleh manajemen perusahaan, pekerja maupun masyarakat. Akibatnya, angka kecelakaan kerja di Indonesia masih relatif tinggi.

Ia menjelaskan, pada 2011 kecelakaan kerja yang terjadi di seluruh Indonesia mencapai 99.491 kasus. Umumnya, kecelakaan kerja yang terjadi masih didominasi oleh kecelakaan lalu lintas, yaitu sebanyak 40 persen. Kasus kecelakaan kerja tersebut terjadi saat pekerja berangkat dan pulang bekerja.

“Untuk itu para pengusaha, manajemen perusahaan dan tenaga kerja, diharapkan mengambil inisiatif dan lebih serius dalam meningkatkan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerjanya masing-masing,” kata Muhaimin dalam rilisnya, Selasa, 24 April 2012. Ia menilai masih banyak perusahaan kecil dan menengah yang belum menyadari bahwa pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian dari investasi perusahaan yang wajib dilaksanakan.

Padahal, kata dia, penerapan konsep kesehatan dan keselamatan kerja yang baik akan melindungi pekerja serta meningkatkan produktivitas pekerja dan daya saing perusahaan. Karena, menurutnya, kerja sama yang baik antara pengusaha dan pekerja dalam menerapkan konsep keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja dapat menghindarkan tenaga kerja dari risiko kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan serta meningkatkan mutu kerja dan produktivitas.

Muhaimin menjelaskan ada tiga tahapan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dan upaya menurunkan angka kecelakaan kerja. Ketiga tahapan itu adalah proses sosialisasi, penerapan aturan norma melalui undang-undang dan penindakan secara hukum. Ia berjanji akan pemerintah senantiasa melakukan upaya sosialisasi, bimbingan teknis dan pengawasan ketat bagi penerapan norma-norma keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja.

“Pemerintah akan melibatkan ahli keselamatan dan kesehatan kerja dan pengawas ketenagakerjaan untuk memastikan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan telah berjalan dengan baik," kata Muhaimin. Untuk itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengirimkan 13.751 orang ahli Keselamatan dan kesehatan kerja ke perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia.

Selain membantu tugas pengawas ketenagakerjaan, keberadaan para ahli keselamatan dan kesehatan kerja, para ahli ini ditujukan untuk mempercepat kemandirian perusahaan dalam memenuhi aturan norma keselamatan dan kesehatan kerja. Sehingga bisa mengurangi kecelakaan kerja.

Ia menjelaskan ahli keselamatan dan kesehatan kerja akan membimbing dan mengarahkan perusahaan-perusahaan agar dapat mengubah perilaku pekerja menjadi berperilaku aman dan sehat, membentuk kondisi kerja aman, nyaman, tenaga kerja sehat dan produktif serta mencegah kecelakaan kerja sehingga menciptakan lingkungan kerja semakin harmonis.

RAFIKA AULIA

Berita terkait

DPR Setengah Hati Ubah Aturan Tenaga Kerja

10 Agustus 2012

DPR Setengah Hati Ubah Aturan Tenaga Kerja

Migrant Care menduga ada konflik kepentingan dalam pembahasan rancangan undang-undang itu.

Baca Selengkapnya

Menteri Muhaimin Usul Perubahan Undang-Undang Tenaga Kerja

11 Mei 2011

Menteri Muhaimin Usul Perubahan Undang-Undang Tenaga Kerja

Agar bisa melindungi para pekerja alih daya.

Baca Selengkapnya

LIPI Diminta Selesaikan Studi UU Ketenagakerjaan

23 Desember 2010

LIPI Diminta Selesaikan Studi UU Ketenagakerjaan

Undang-undang tersebut dinilai merugikan pekerja dan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Kementerian Tenaga Kerja Gamang Sikapi UU PRT

10 Mei 2010

Kementerian Tenaga Kerja Gamang Sikapi UU PRT

Pembantu rumah tangga di Indonesia berbeda dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diminta Tidak Mendikte Revisi Aturan Tenaga Kerja

7 Februari 2010

Pemerintah Diminta Tidak Mendikte Revisi Aturan Tenaga Kerja

Pemerintah dikhawatirkan akan mendikte perundingan sehingga menghambat kesepakatan antara pengusaha dan pekerja.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Segera Bahas Aturan Tenaga Kerja

28 Januari 2010

Pemerintah Segera Bahas Aturan Tenaga Kerja

"Perundingan Tripartit diharapkan bisa memajukan kesejahteraan bangsa, pengusaha, dan pemerintah," kata Menteri Muhaimin.

Baca Selengkapnya

Apindo: Jangan Salahkan Pengusaha Soal Outsourcing

20 Januari 2010

Apindo: Jangan Salahkan Pengusaha Soal Outsourcing

"Perusahaan penyedia inilah yang mengambil keuntungan bisnis dari gaji dan upah pekerjanya," kata Djimanto.

Baca Selengkapnya

Pengawasan Tenaga Outsourcing Lemah

27 Juni 2008

Pengawasan Tenaga Outsourcing Lemah

Pengawasan terhadap penggunaan tenaga outsourcing dinilai lemah oleh anggota Dewan Komisi Kesehatan Chairul Anwar.

Baca Selengkapnya

1.300 TKI Ilegal Bekerja di Irak

10 Mei 2007

1.300 TKI Ilegal Bekerja di Irak

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat memperkirakan, ada sekitar 1.300 tenaga kerja Indonesia ilegal yang bekerja di Irak.

Baca Selengkapnya

Malaysia Harus Selektif dalam Mendeportasi Tenaga Kerja

27 Maret 2007

Malaysia Harus Selektif dalam Mendeportasi Tenaga Kerja

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno meminta Perdana Menteri Malaysia memberikan pemutihan terhadap tenaga kerja asing yang bekerja di sana sebelum melakukan deportasi.

Baca Selengkapnya