Megawati Kritik Kader Pria PDIP

Reporter

Editor

Jumat, 20 April 2012 09:23 WIB

Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri memaknai peringatan Hari Kartini tahun ini? Tak jauh-jauh, ia memulainya dari dalam. Megawati mengkritik mandeknya karier politik kader-kader perempuan di partainya.

Menurut politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, kegelisahan bosnya itu cukup beralasan. Sebab, partai tidak memiliki kebijakan yang membatasi kesempatan para kader perempuan untuk maju. "Megawati justru menuding kader-kader pria sebagai penghambat karier politik para kader perempuan di PDI Perjuangan," kata dia, Jumat, 20 April 2012.

Eva mengatakan hal ini diungkap mantan Presiden RI keempat itu ketika memberikan pidato politik pada peresmian acara pendidikan kader pendidik angkatan 3-4 PDIP di Wates, Kulonprogo, Kamis, 19 April 2012.

Rupanya, kata dia, Megawati menerima banyak keluhan dari kader perempuan karena dilarang aktif oleh para suami. Alasannya, para suami takut tak diopeni para istri.

Para suami itu juga keberatan jika istri mereka harus sering bepergian ke luar daerah atau pulang larut malam karena kesibukan mengurus partai. Karena itu, para kader perempuan yang tidak aktif di partai sering kali akibat dilarang para suami yang juga kader PDI Perjuangan.

Ketua Umum, kata Eva, menanggapi keluhan itu dengan menantang para kader perempuan untuk "melawan" suami mereka supaya menghargai hak-hak perempuan. Sambil bergurau Megawati mengatakan, "Boikot saja tidak usah masak. Kalau suami marah-marah paling, kan, tidak lama. Demikian juga kalau suami keluar rumah, pasti akan kembali lagi," ujarnya menirukan kalimat Mega.

Dukungan keluarga, kata Eva, memang menjadi hambatan kultural yang klasik. Namun, ketiadaan dukungan terasa telak bagi para perempuan yang sudah bangkit kesadaran berpolitiknya. PDI Perjuangan yang ketua umumnya seorang perempuan pun tidak steril terhadap permasalahan semacam ini.

"Sensitivitas Ketum terhadap isu gender menjelang peringatan Hari Kartini ini harus dimaknai sebagai sinyal bagi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) agar membuat kebijakan-kebijakan partai yang responsif gender," kata anggota Departemen Kaderisasi, Keanggotaan, dan Rekrutmen DPP PDI Perjuangan ini.

Anggota Komisi Hukum DPR ini menambahkan, Megawati tak lupa menyentil isu kuota perempuan dalam Undang-Undang Pemilu yang baru saja disahkan DPR. "Kader-kader perempuan yang kualitasnya hanya "mejeng" tidak dibolehkan mencaleg demi sekedar memenuhi kuota perempuan 30 persen," ujarnya.

MUNAWWAROH

Politik lainnya
Sidang Nazaruddin Dijaga Lebih dari 40 Polisi

Kader Tak Didukung Suami, Mega Tantang Boikot

Wali Kota Bogor Absen dalam Mediasi GKI Yasmin

Empat Hal Ini Dinilai Memberatkan Nazar

Petinggi Golkar Tuding 'Orang Ical' Rusak Partai

Yoris Raweyai: Tas Gambar Ical Memalukan

"Kakek-kakek Narsis" Bermasalah Sejak Konsep

Taufiq Kiemas ; Saya Tak Bangga dengan Mega

Karni Ilyas: Bismar Gemar Pakai Istilah 'Barang'

Taufiq Kiemas: Kenapa Mega Begini?







Advertising
Advertising

Berita terkait

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

5 Januari 2023

Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

Mantan Sekretaris Majelis PPP Ahmad Yani menanggapi soal elektabilitas partai berlambang Ka'bah itu yang anjlok dalam setiap survei.

Baca Selengkapnya

Ditinggal Kader, Politikus PSI Bilang yang Antre Masuk Banyak

18 Desember 2022

Ditinggal Kader, Politikus PSI Bilang yang Antre Masuk Banyak

Sigit menjelaskan PSI masih tetap berada di jalan perjuangan melawan korupsi dan juga politik identitas.

Baca Selengkapnya

Kader Banyak Keluar, Kultur di PSI Disebut Sudah Tidak Sehat

18 Desember 2022

Kader Banyak Keluar, Kultur di PSI Disebut Sudah Tidak Sehat

Ujang mengatakan eksodus para kader senior PSI tersebut bisa berdampak serius kepada kontestasi pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Plt Ketua Umum PPP Tawarkan Suharso Monoarfa Posisi Ketua Majelis Pertimbangan

26 September 2022

Plt Ketua Umum PPP Tawarkan Suharso Monoarfa Posisi Ketua Majelis Pertimbangan

Menurut Arwani, Mardiono dan Suharso membahas ihwal masa depan PPP, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Suharso Monoarfa Disebut Telah Hubungi Plt Ketua Umum PPP Mardiono

13 September 2022

Suharso Monoarfa Disebut Telah Hubungi Plt Ketua Umum PPP Mardiono

Achmad mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan antara Suharso Monoarfa dan Mardiono. Menganggap membawa spirit yang baik.

Baca Selengkapnya

Fraksi PPP Ganti Tamliha dari Kursi Pimpinan Komisi V DPR

13 September 2022

Fraksi PPP Ganti Tamliha dari Kursi Pimpinan Komisi V DPR

Sekretaris Fraksi PPP, Achmad Baidowi, menegaskan pencopotan Tamliha tidak berkaitan dengan konflik di internal partainya.

Baca Selengkapnya

PPP Bantah Dugaan Romahurmuzy Ikut Lengserkan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP

12 September 2022

PPP Bantah Dugaan Romahurmuzy Ikut Lengserkan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP

Romy juga disebut mengulik jadwal kepulangan Suharso dari Paris agar proses pencopotannya sebagai Ketua Umum PPP berjalan tanpa kehadiran Suharso.

Baca Selengkapnya

Staf Khusus Mensesneg Minta Konflik Internal PPP Tak Dikaitkan ke Istana

12 September 2022

Staf Khusus Mensesneg Minta Konflik Internal PPP Tak Dikaitkan ke Istana

Sejumlah pengamat mensinyalir adanya keterlibatan Istana dalam kisruh internal PPP. Proses pelengseran Suharso dinilai begitu cepat.

Baca Selengkapnya