TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI belum bisa menyimpulkan adanya hubungan antara bom rakitan yang meledak di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, dan vonis sidang Ketua Front Pembela Islam Jawa Tengah, Bambang Teddy. Polisi masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat keterlibatan kelompok tertentu atau jaringan teroris dalam aksi bom tersebut.
"Belum bisa dipastikan, masih menunggu laporan dari anggota di lapangan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli, saat ditemui di kantor Mabes Polri, Selasa, 17 April 2012.
Menurut Boy, pihaknya masih mengumpulkan data dan kesaksian untuk menemukan letak dan orang yang menjadi tersangka meletakan bom rakitan tersebut. "Bom meledak sekitar 100 meter dari Pengadilan Negeri Yogyakarta," kata Boy.
Bom rakitan ini meledak sekitar pukul 12.10 WIB atau tepat setelah sidang putusan dengan terdakwa Ketua Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Bambang Teddy, Selasa, 17 April 2012. Bom rakitan ini meledak di Stadion Mandala Krida Yogyakarta atau di sisi selatan Pengadilan Negeri Yogyakarta.
Bom meledak sekitar lima menit setelah Bambang keluar dari lokasi sidang. Dalam sidang ini, Bambang diadili atas kasus penganiayaan terhadap istri petinggi Front Jihad Indonesi (FJI).
Bambang Tedi divonis tiga bulan penjara, tapi tidak harus menjalani vonis bila ia tidak melakukan tindak pidana selama enam bulan. Pengadilan menyatakan ia terbukti melanggar Pasal 351 KUHP menyusul tindak kekerasan terhadap Erna Afrianti.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu
20 Juli 2017
Kepala Dispen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menyebut pihaknya segera menyelidiki ledakan di Rokan Hulu yang diduga dari amunisi.
Baca SelengkapnyaAncam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap
5 Januari 2017
"Dia menuliskan, 'I Love ISIS. Kami telah beri kejutan di 5 titik di gedung DAAI TV.'"
Baca SelengkapnyaPenjara Tak Membuatnya Jera
22 November 2016
Bom gereja meledak lagi. Kali ini sasarannya adalah Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelakunya, Juhanda, mantan narapidana teroris bom buku 2011. Sebagai bangsa, kita telah "terperosok pada lubang yang sama".
Baca SelengkapnyaBom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi
14 November 2016
GMKI mengutuk keras pengeboman yang melukai empat orang anak di Gereja Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Ahad kemarin.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom
3 November 2016
Bom bensin itu dilengkapi pemicu pengatur waktu berupa jam dinding.
Baca SelengkapnyaBom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta
2 November 2016
Bom meledak ketika kerbau paling belakang menginjaknya.
Baca SelengkapnyaLedakan di Rumah Kost Makassar, Diduga Bom
17 Mei 2016
Akibat ledakan, dua penghuni kost terluka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Baca SelengkapnyaCara Warga Jakarta Mempraktekkan #KamiTidakTakut pada Teror
15 Januari 2016
Tagar #KamiTidakTakut menjadi trending topic Twitter. Ini cara orang Jakarta mempraktekkannya.
Baca SelengkapnyaNenek Ini Becanda Bawa Bom di Bandara Yogya, Bui Menanti
8 Januari 2016
Seorang nenek berusia 69 tahun, calon penumpang Lion Air, batal ke Jakarta gara-gara bercana membawa bom dan granat.
Baca SelengkapnyaSudirman Timsar Klarifikasi Soal Teror Bom
1 September 2015
Sudirman Timsar Zubil membantah sebagai pelaku peledakan Masjid Nurul Iman, Padang.
Baca Selengkapnya