Istana Sebut SBY Tak Perhatikan Khusus PKS  

Reporter

Editor

Minggu, 8 April 2012 07:53 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan memberikan pernyataan mengenai formasi terakhir partai koalisi pendukung pemerintahannya setelah kabar dikeluarkannya Partai Keadilan Sejahtera dari koalisi. Soalnya, dalam code of conduct partai politik koalisi sudah sangat jelas tertulis bahwa tidak perlu adanya pernyataan Presiden mengenai hal tersebut.

"Bapak Presiden tidak akan memberikan pernyataan khusus posisi partai anggota koalisi, termasuk PKS," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrian Pasha, kepada Tempo, Sabtu, 7 April 2012.

Menurut Julian, berdasarkan code of conduct yang disepakati semua parpol koalisi disebutkan, bila terjadi ketidaksepakatan terhadap posisi bersama koalisi, terlebih menyangkut isu yang vital dan strategis, yang justru dituntut kebersamaan dalam Koalisi, semaksimal mungkin tetap dilakukan komunikasi politik untuk menemukan solusi yang terbaik.

Namun, apabila pada akhirnya tidak ditemukan solusi yang disepakati bersama, maka parpol peserta koalisi yang bersangkutan dapat mengundurkan diri dari koalisi. Manakala parpol yang bersangkutan tidak mengundurkan diri, pada hakikatnya, kebersamaannya dalam koalisi partai telah berakhir. "Itu bahasa yang jelas dan tidak perlu ada pernyataan Presiden terkait hal termaksud," ucap Julian.

Selasa malam pekan ini, Sekretariat Gabungan Partai Koalisi Pendukung Pemerintahan Yudhoyono sepakat mengeluarkan PKS dari koalisi. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Setgab Syarief Hasan. Alasannya, sikap PKS berseberangan dengan partai koalisi mengenai isu kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

PKS dianggap telah melanggar code of conduct parpol koalisi. Keputusan yang diambil di kediaman Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, itu dihadiri oleh semua pimpinan partai koalisi, kecuali pimpinan PKS. Imbas dari keputusan ini, tiga menteri asal PKS dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II terancam dirombak.

Ihwal reshuffle kabinet, menurut Julian, jika dipandang dan dipertimbangkan perlu untuk melakukan hal itu, maka Presiden memiliki hak konstitusional untuk melakukan perombakan kabinet kapan pun. "Pada titik ini, tentu akan disampaikan secara langsung oleh Bapak Presiden," kata dia.

PRIHANDOKO

Berita terkait

Didesak Bubarkan Koalisi, Kubu Jokowi: Demokrat Terbayang Setgab

11 Juni 2019

Didesak Bubarkan Koalisi, Kubu Jokowi: Demokrat Terbayang Setgab

Setgab tak berjalan harmonis. Koalisi pecah. PKS paling sering berbeda pendapat dengan kebijakan SBY. Setgab akhirnya vakum .

Baca Selengkapnya

SBY Minta Partai Setgab Tak Segera Bentuk Koalisi

17 April 2014

SBY Minta Partai Setgab Tak Segera Bentuk Koalisi

Soal arah koalisi ini, Demokrat tengah mempersiapkan kekuatan baru.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Demokrat Akan Oposisi? Ini Kata SBY  

11 Maret 2014

Mungkinkah Demokrat Akan Oposisi? Ini Kata SBY  

SBY mengaku punya amunisi dan pengalaman memimpin era politik yang gaduh.

Baca Selengkapnya

PAN: SBY Kehilangan Wibawa di Koalisi

16 Januari 2014

PAN: SBY Kehilangan Wibawa di Koalisi

Karena tidak jelasnya penghargaan dan sanksi untuk anggota koalisi.

Baca Selengkapnya

PPP: Enggak Usah Dibubarkan Setgab Bubar Sendiri

27 September 2013

PPP: Enggak Usah Dibubarkan Setgab Bubar Sendiri

Masing-masing partai politik telah mempunyai agenda prioritas masing-masing.

Baca Selengkapnya

Golkar Relakan Kantor Setgab Jadi Markas Pramono

26 September 2013

Golkar Relakan Kantor Setgab Jadi Markas Pramono

Setgab jarang rapat di tempat itu.

Baca Selengkapnya

PKB: Setgab Sudah Lama Vakum

25 September 2013

PKB: Setgab Sudah Lama Vakum

Kantor Setgab jadi markas tim Pramono Edhie.

Baca Selengkapnya

PKB Pasrah Kantor Setgab Jadi Markas Pramono Edhie  

25 September 2013

PKB Pasrah Kantor Setgab Jadi Markas Pramono Edhie  

Marwan Jafar mengatakan penggunaan kantor sepenuhnya hak si pemilik, yakni Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz.

Baca Selengkapnya

PAN Usulkan Kantor Sekretariat Gabungan Digilir  

25 September 2013

PAN Usulkan Kantor Sekretariat Gabungan Digilir  

Keberhasilan pemerintahan yang disokong partai koalisi tidak ditentukan oleh ada-tidaknya kantor Sekretariat.

Baca Selengkapnya

Nasib PKS di Koalisi Belum Dibahas

25 Juni 2013

Nasib PKS di Koalisi Belum Dibahas

Anggota koalisi menyerahkan sepenuhnya nasib tiga menteri PKS kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Selengkapnya