Pengamat: Demokrat Melunak karena SBY Butuh PKS

Reporter

Editor

Selasa, 3 April 2012 13:48 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama istri Ani Yudhoyono (kiri). ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Bahtiar Effendy menilai melunaknya sikap Partai Demokrat terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lantaran Ketua Sekretariat Gabungan partai mitra koalisi, Susilo Bambang Yudhoyono, masih membutuhkan dukungan partai pimpinan Luthfi Hasan Ishaq itu.

“Pak SBY kan sebetulnya memang menganakemaskan PKS. Dengan kekuatan politik elektoralnya, PKS jauh lebih dibutuhkan SBY. Dengan kata lain, sebenarnya bukan PKS yang membutuhkan SBY, tapi SBY yang butuh PKS,” kata Bahtiar saat dihubungi pada Selasa, 3 April 2012.

Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu juga memprediksi SBY tidak akan memberi hukuman kepada PKS. Meskipun, kata dia, PKS sudah memilih berseberangan sikap dengan Demokrat dalam menyikapi rencana kenaikan bahan bakar minyak di rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat. “Saya menduga SBY tidak akan bertindak tegas,” ujarnya.

Menurut Bahtiar, sebenarnya tidak pas jika SBY dan Demokrat hanya menyimpan dendam kepada PKS. Sebabnya, dalam pembahasan rencana kenaikan harga BBM pekan lalu bukan hanya PKS yang memiliki pendapat berbeda dengan Demokrat.

“Kalau memang harus ada yang dimarahi, Golkar juga seharusnya ditegur. Tapi, memang, menurut saya tidak perlu ada yang dimarahi karena perbedaan semacam ini wajar dalam koalisi. Sistem koalisi itu kan tak terelakkan akan menemui perbedaan pendapat karena disusun dari partai lintas ideologi,” katanya.

Dalam rapat paripurna DPR, PKS berbeda sikap dengan lima partai koalisi lainnya yang menyetujui pemerintah menaikkan harga BBM, asalkan harga minyak mentah Indonesia naik minimal 15 persen selama enam bulan. PKS sependapat dengan tiga partai oposisi yang tak ingin pemerintah menaikkan harga, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Hanura.

Sikap bandel PKS itu membuat gerah sejumlah elite Demokrat. Akhir pekan lalu para petinggi Demokrat menggelar pertemuan dengan SBY di kantor DPP mereka di Jakarta Pusat. Dalam pertemuan, usulan mendepak PKS dari koalisi mencuat. Bahkan, muncul gagasan mencopot salah satu dari tiga menteri PKS di kabinet.

Belakangan sikap Demokrat mulai melunak. Wakil Ketua Fraksi Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengakui pihaknya memang sempat jengah dengan sikap PKS. Namun, kata dia, kemarahan sejumlah politikus Demokrat jangan dijadikan ukuran sikap koalisi ke PKS. Ia bahkan menilai sikap PKS masih bisa ditoleransi.

ISMA SAVITRI

Berita terkait:

PKB Semprot Kelakuan PKS

Tanpa PKS, Kubu Koalisi Klaim Masih Kuasai 60 Persen Suara

Kekesalan SBY terhadap PKS Memuncak

PKS Klaim Dulu Masuk Koalisi Karena Diminta SBY

Pertemuan Menteri di Cikeas Bahas Nasib Koalisi






Advertising
Advertising

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

4 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

9 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya