TEMPO.CO, Jakarta- Peristiwa peledakan bom malam Natal tahun 2000 didorong oleh konflik Ambon. Edy Setyono, terpidana seumur hidup kasus bom malam Natal tahun 2000, mengatakan insiden bom malam Natal dijadikan shock therapy agar kisruh di Ambon segera berakhir.
“Konflik di Ambon tak kunjung selesai. Kami berpikir membuat gebrakan di Jakarta untuk menakuti mereka agar berhenti," kata Edy saat menjadi saksi bagi terdakwa peledakan bom malam Natal, Umar Patek, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis 15 Maret 2012.
Umar Patek didakwa sebagai aktor peledakan enam gereja pada 24 Desember 2000. Target gereja tersebut adalah Gereja Katedral Jakarta, Gereja Kanisius, Gereka Oikumene Halim, Gereja Santo Yosep, Gereja Koinonia Jatinegara, dan Gereka Anglikan. Patek diancam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 juncto Pasal 55 ayat 1 butir 1 KUHP. Ia juga dihadapkan pada lima dakwaan lain di antaranya penyelundupan senjata dari Filipina dan keterlibatanya dalam bom Bali I 12 Oktober 2002.
Untuk mematangkan rencana tersebut, Edy menuturkan, sekitar sebulan sebelum insiden bom malam Natal it, dia bersama Dulmatin, Imam Samudera, Muklas, dan Hambali melakukan pertemuan untuk merancang aksi tersebut. ”Pertemuan digelar sekitar akhir Oktober atau awal November tahun itu,” ujar Edy. Pertemuan tersebut digelar di Jalan Anggrek Raya No. 4, Malakasari, Klender, Jakarta Timur.
Umar Patek memang berada di rumah itu saat pertemuan terjadi. Namun, Edy mengatakan, Umar Patek tidak turut serta dalam pertemuan itu. Menurut Edy, saat itu Patek hanya diajak Dulmatin untuk datang ke rumah Edy. ”Jadi, dia tidak punya andil dalam perencanaan peledakan bom,” katanya.
Hanya, Edy menegaskan, dalam aksi itu Patek turut serta membantu insiden peledakan bom. Ia membantu menyeting waktu bom tersebut. Menurut Eddy, Patek hanya diajak oleh Dulmatin untuk terlibat dalam peledakan itu.
Asluddin Atjani, pengacara Umar Patek, mengatakan dari keterangan saksi itu kliennya memang turut serta dalam peledakan bom Natal. Tapi keterlibatan Patek dalam peledakan bom itu hanya diajak Dulmatin. ”Ia hanya terlibat sekali, yaitu ikut berada dalam mobil menjelang distribusi bom. Itu pun diajak Dulmatin," katanya seusai sidang. Asluddin kembali menegaskan bahwa kliennya tidak ikut dalam perencanaan peledakan bom.
ANANDA W. TERESIA
Berita terkait
BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai
19 jam lalu
Kehadiran BNPT merupakan tindak lanjut dari asesmen yang pernah dilakukan di Bandara Ngurah Rai
Baca SelengkapnyaKepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum
13 hari lalu
Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia
21 hari lalu
Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas
Baca SelengkapnyaBNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045
40 hari lalu
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaPeran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
26 Februari 2024
Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.
Baca SelengkapnyaCegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi
21 Februari 2024
Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia
Baca SelengkapnyaCatatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali
24 Desember 2023
Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaPara Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi
15 November 2023
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Pertanian (Kementan) ajak mantan narapidana terorisme menanam padi.
Baca SelengkapnyaEks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil
23 September 2023
Eks Kepala BNPB Doni Monardo sakit dan sedang dirawat secara intensif di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTeken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi
20 September 2023
Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme.
Baca Selengkapnya