14 Napi Lapas Kerobokan Dipindahkan Ke Jember

Reporter

Editor

Rabu, 29 Februari 2012 19:01 WIB

Dua orang petugas memeriksa kesehatan narapidana (napi) asal Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kerobokan, Denpasar yang dipindahkan di lapas Jember, Jawa Timur, Rabu (29/2). ANTARA/Seno S.

TEMPO Interaktif, Jember - Sebanyak 14 narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali, Rabu, 29 Februari 2012, dipindah ke Lapas Kelas II A Jember, Jawa Timur. ”Kami memeriksa seluruh barang bawaan mereka,” kata Kepala Lapas Jember Harun Suliono.

Seluruh narapidana tersebut langsung menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan dari tim medis. Kedatangan mereka mendapat pengamanan yang ketat aparat Kepolisian Resor Jember yang diperkuat personel dari Polres Banyuwangi. Seluruh polisi dipersenjatai.

Menurut Harun, 14 narapidana tersebut akan menempati sel pengenalan lingkungan selama tujuh hari. Mereka akan menjalani proses pengenalan lingkungan sebelum berbaur dengan narapidana dan tahanan lainnya.

Salah seorang di antara 24 narapidana tersebut adalah Slamet Sutrisno. Di kalangan narapidana Kerobokan Slamet dikenal dengan panggilan Mister Obama. Terpidana kasus penyalahgunaan narkotika asal Kecamatan Sempu, Banyuwangi, itu divonis hukuman empat tahun penjara.

Ketika menjalani pemeriksaan Mister Obama tampak tenang. Dia juga mengatakan senang dipindahkan ke Lapas Jember. "Ya, lebih dekat dengan keluarga dan bisa lebih sering dijenguk,” ujarnya.

Selain Mister Obama, juga enam orang lainnya yang sama-sama narapidana kasus penyalahgunaan narkotika. Sedangkan tujuah narapidana lainnya terlibat dalam berbagai perkara pidana, seperti pembunuhan, penipuan, kekerasan terhadap anak, dan pencurian. Seorang di antara mereka, Denny Chandra, terpidana kasus pembunuhan, merupakan narapidana dengan masa hukuman paling lama, yakni 20 tahun.

Sebelumnya, yakni Senin, 27 Februari 2012, empat narapidana dari Lapas Kerobokan dipindahkan ke Lapas Bondowoso.

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaannya, petugas Lapas menemukan sejumlah barang, seperti empat buah telepon seluler dengan chargernya, empat buah kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Bali, BRI, BNI dan BCA, juga peralatan kecantikan. ”Semuanya kami sita,” kata Kepala lapas Bondowoso, Edi Prayitno.

Empat narapidana tersebut seluruhnya perempuan. Mereka adalah Ida Nurhayati, 40 tahun, asal Jember yang dihukum 4 tahun 3 bulan. Dia menjalani hukuman sejak 9 Mei 2011 lalu; Sulastri (46 tahun) asal Bondowoso yang divonis 1 tahun 6 bulan, dan mulai menjalani hukuman sejak 2 Agustus 2011 lalu. Adapun dua narapidana lainnya, yakni Winda Agustina (47) asal Denpasar, Bali, yang dihukum 1 tahun 6 bulan, dan masuk tahanan sejak 29 Juni 2011; serta Nani Wartini, 50 tahun, asal Tasikmalaya yang divonis 7 bulan dan ditahan sejak 28 September 2011.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Menghitung Cadangan Migas Kita, Masih Bisakah Optimistis?

2 menit lalu

Menghitung Cadangan Migas Kita, Masih Bisakah Optimistis?

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan bahwa sektor migas masih berperan penting, meskipun dunia berkomitmen untuk melakukan transisi energi bersih,

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah UNJ 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

3 menit lalu

Biaya Kuliah UNJ 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian tarif UKT dan IPI UNJ melalui jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Nilai Pandangan Subsidi Silang dalam UKT Tidak Tepat

6 menit lalu

Kemendikbudristek Nilai Pandangan Subsidi Silang dalam UKT Tidak Tepat

Mahasiswa mampu yang mendapatkan UKT kelompok terakhir artinya membiayai biaya secara mandiri. Ia tak membantu mahasiswa kurang mampu.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

7 menit lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

8 menit lalu

Sidang Kedua di ICJ, Afrika Selatan: Serangan Israel di Rafah Harus Dihentikan!

Afrika Selatan meminta ICJ untuk mendesak Israel agar segera menarik pasukannya dan menghentikan serangan militer mereka di Kota Rafah, Gaza

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11 Ribu, Jadi Rp 1.343.000 per Gram

10 menit lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 11 Ribu, Jadi Rp 1.343.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17 ribu dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Jumat pekan lalu, yakni Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

6 Buah Penurun Hipertensi, Ini Kandungan yang Membuatnya Berkhasiat

13 menit lalu

6 Buah Penurun Hipertensi, Ini Kandungan yang Membuatnya Berkhasiat

Ada beragam cara menurunkan hipertensi. Rutin mengonsumsi sejumlah buah-buahan bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

15 menit lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Preview Liga Inggris Pekan Terakhir, Mengapa Manchester City Lebih Difavoritkan Meraih Gelar?

19 menit lalu

Jadwal dan Preview Liga Inggris Pekan Terakhir, Mengapa Manchester City Lebih Difavoritkan Meraih Gelar?

Arsenal setidaknya telah membawa perburuan gelar Liga Inggris musim ini hingga pekan terakhir. Bagaimana peluangnya?

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

19 menit lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya