TEMPO.CO, Trenggalek - Yusuf Ashari, wartawan harian Duta Masyarakat di Trenggalek, Jawa Timur, dihajar seorang pegawai Dinas Perhubungan setempat. Saat ini korban menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedomo Trenggalek.
Peristiwa ini terjadi ketika Yusuf berada di Rumah Makan C&D, Jalan Panglima Sudirman, Trenggalek, bersama enam wartawan cetak dan elektronik, Jumat malam, 20 Januari 2012. Saat itu Yusuf tengah menanti kedatangan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin yang melakukan silaturahmi dengan pengurus cabang PSSI Trenggalek dan klub sepak bola. “Sambil menunggu Pak Djohar, kami minum jus di rumah makan,” kata Yusuf kepada Tempo, Sabtu, 21 Januari 2012.
Ketika Yusuf dan wartawan lainnya tengah menikmati minum, tiba-tiba turun serombongan orang dari lantai atas yang menjadi tempat karaoke. Salah satunya adalah Hendro, pegawai Dinas Perhubungan Trenggalek, yang langsung menghampiri meja wartawan. Tanpa diketahui penyebabnya, Hendro mencaci-maki Yusuf. Detik berikutnya, sebuah pukulan mendarat di wajah Yusuf.
Yusuf yang terkejut dengan perlakuan itu spontan menggandeng pelaku ke luar ruangan. Dia bermaksud menanyakan alasan pemukulan itu sambil menghindari keributan di dalam rumah makan. Namun maksud baik itu ditanggapi berbeda oleh Hendro yang justru menghajarnya di luar ruangan. Dan pada pukulan ketiga yang mengarah ke wajahnya, kepala korban membentur tembok. Bibirnya juga robek dan mengeluarkan darah segar. Pelaku kemudian langsung meninggalkan lokasi bersama teman-temannya.
Sejumlah wartawan langsung melarikan korban ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Yusuf juga melaporkan penganiayaan itu ke Polres Trenggalek. Hingga saat ini korban masih menjalani perawatan inap karena mengalami pusing. “Setelah diinfus, sudah lebih baik,” kata Yusuf.
Dia menduga pemukulan itu terkait berita yang ditulisnya soal korupsi pengadaan program informasi teknologi (IT) yang melibatkan pelaku. Saat ini kasus itu tengah dalam proses persidangan di mana pelaku ditetapkan sebagai tersangka.
Rekan korban yang juga menjadi saksi penganiayaan itu mengatakan pelaku menghajar Yusuf dengan membabi-buta. Pegawai negeri itu juga diduga mabuk saat turun dari ruang karaoke. Ironisnya, tak ada seorang pun yang mencegah atau menghentikan penganiayaan itu. Padahal, di ruangan yang sama, terdapat Kepala Seksi Operasional Satuan Polisi Pamong Praja Trenggalek Bambang. “Harusnya Satpol mengamankan pegawai negeri itu,” kata Aries Sutikno, wartawan TV One.
Kepala Kepolisian Resor Trenggalek Ajun Komisaris Besar Totok Suhariyanto mengaku sudah menindaklanjuti laporan itu dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Hendro. Sayang, usai melakukan penganiayaan itu, pelaku dikabarkan telah meninggalkan Trenggalek. “Anggota saya sudah mengejarnya,” kata Totok saat menjenguk korban di rumah sakit pagi tadi.
Kepala Bagian Humas Pemkab Trenggalek Yuli Prianto menolak berkomentar atas peristiwa itu. Dia berdalih belum berwenang memberikan komentar karena baru beberapa hari dilantik. “Surat keputusan saya sebagai Kabag Humas belum keluar, nanti saja,” katanya singkat.
Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri Budi Sutrisno mengecam keras aksi penganiayaan itu. Dia meminta Bupati Trenggalek turut bertanggung jawab atas perilaku pegawainya yang brutal itu. “Ini menunjukkan pembinaan pegawai yang buruk,” kata Budi.
Dia juga meminta polisi segera menangkap Hendro untuk mempertanggungjawabkan penganiayaan itu. Apalagi sampai saat ini motif pemukulan itu tidak jelas.
HARI TRI WASONO
Berita terkait
Taliban Bunuh Anggota Keluarga Jurnalis Deutsche Welle
21 Agustus 2021
Anggota Taliban, yang sedang memburu seorang jurnalis dari media Jerman Deutsche Welle, menembak mati salah satu anggota keluarga jurnalis.
Baca SelengkapnyaReporter Kriminal Terkenal Belanda Ditembak di Kepala Setelah Keluar Studio TV
7 Juli 2021
Reporter kriminal Belanda yang banyak mengungkap kasus kejahatan besar, Peter de Vries, ditembak setelah dia meninggalkan studio di Amsterdam.
Baca SelengkapnyaRSF: 50 Jurnalis Terbunuh dan 387 Dipenjara Sepanjang 2020
29 Desember 2020
Reporters Without Borders (RSF) mengatakan setidaknya 50 jurnalis dan pekerja media terbunuh pada 2020
Baca SelengkapnyaAustralia Protes Penyerangan Jurnalis Peliput Aksi George Floyd
3 Juni 2020
Pemerintah Australia menyelidiki penyerangan polisi terhadap dua wartawan 7NEWS Australia saat meliput aksi protes untuk George Floyd di Washington.
Baca SelengkapnyaAJI Jakarta Kecam Intimidasi Terhadap Jurnalis Detikcom
5 November 2018
Menurut Ketua AJI Jakarta, intimidasi terhadap jurnalis seperti itu telah mengancam kebebasan pers.
Baca SelengkapnyaPolisi Somalia Tembak Mati Jurnalis Televisi di Mogadishu
28 Juli 2018
Polisi keamanan pos jaga Somalia menembak mati seorang jurnalis televisi karena dianggap tak patuh atas perintah mereka.
Baca SelengkapnyaPilkada Makassar, Jurnalis Terluka Saat Meliput Hitung Suara
2 Juli 2018
Penghitungan suara Pilkada Makassar di Kecamatan Marosi sempat diwarnai kericuhan. Akibatnya jurnalis Metro TV terluka.
Baca SelengkapnyaPengusiran Jurnalis BBC dari Asmat Dinilai Ancam Kebebasan Pers
5 Februari 2018
Amnesty International Indonesia menyebutkan pengusiran jurnalis BBC dari Asmat, Papua, merupakan serangan terhadap kebebasan pers.
Baca SelengkapnyaJurnalis Peliput Sidang Buni Yani Alami Kekerasan
15 November 2017
Ada bekas cakaran di dahi jurnalis Suara Pembaruan Adi Marsiela.
Baca SelengkapnyaKapolda Jateng Minta Maaf Atas Kekerasan Terhadap Wartawan
10 Oktober 2017
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengaku akan bertanggung jawab atas kekerasan terhadap wartawan di Banyumas.
Baca Selengkapnya