TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 100 punkers atau komunitas pecinta musik punk menggelar demonstrasi di depan kantor Mabes Polri Jakarta, Senin siang, 19 Desember 2011. Unjuk rasa ini digelar terkait penangkapan dan penahanan terhadap sejumlah punkers di Banda Aceh pada 11 Desember 2011. Saat berdemonstrasi, para punkers juga membawa spanduk yang menuntut pembebasan kawan mereka di Aceh.
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut beberapa hal, pertama Polri harus membebaskan segera komunitas punk yang ditahan di Aceh. Kedua, mereka menolak cara pendisiplinan melalui pembinaan di Sekolah Polisi Negara (SPN), dan ketiga mereka minta Polri merehabilitasi nama baik dan status para individu punk di Aceh.
Mereka juga menuntut agar pihak kepolisian dapat melindungi hak-hak komunitas punk untuk tetap bebas berkarya, berekspresi, dan berkelompok. Dalam tuntutan terakhirnya, mereka diminta untuk dipanggil sebagai "punk" bukan "anak punk". Adapun pihak Mabes Polri belum memberikan tanggapan atas demonstrasi tersebut.
"Kami hanya ingin teman kami dibebaskan. Apa salahnya berekspresi?" ujar salah seorang punkers yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 19 Desember 2011.
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat Pemkot dan Kepolisian Kota Banda Aceh menangkap dan merazia 65 anak punk pada sebuah pentas seni musik di Taman Budaya Aceh karena dianggap meresahkan masyarakat. Mereka kemudian ditahan dan dibina di Sekolah Polisi Negara, Seulawah, Aceh, selama 10 hari.
ANANDA W. TERESIA
Berita terkait
Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis
16 hari lalu
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Baca SelengkapnyaMensos Ajak Pasutri PPKS ke Balai Mulya Jaya Jakarta
26 Maret 2021
Kementerian Sosial melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) merujuk sepasang suami-istri korban terdampak pandemi Covid-19 ke Balai Rehabsos untuk dibekali keterampilan.
Baca SelengkapnyaAplikasi Android Buatan FKM UI Permudah Pekerjaan Tenaga Sosial
13 September 2019
Aplikasi Android Buatan FKM UI Permudah Pekerjaan Tenaga Sosial.
Baca SelengkapnyaSaung Harmoni, Kelompok Angklung Tunanetra
4 Juli 2018
Saung Harmoni menjadi wajah ekspresi para tunanetra dalam bermain alat musik angklung, sekaligus mendapatkan manfaat psikologis.
Baca SelengkapnyaWarga Barisan Siliwangi Kalibata Jadi Gelandangan di Cililitan
18 Januari 2018
Dinas Sosial membawa Jerry, 57 tahun, yang menjadi gelandangan, di Jambul, Cililitan, dengan luka di selangkangan, sehingga ia tak memakai celana.
Baca SelengkapnyaRaffi Ditinggal Sendirian di Pasar Rebo, Siapa Orang Tuanya?
22 Oktober 2017
Berdasarkan keterangan pedagang kopi, Raffi datang bersama seorang pria dan ditinggalkan begitu saja.
Baca SelengkapnyaSantuni Anak Jalanan, Kementerian Sosial Gandeng Tahir Foundation
19 Mei 2017
Kementerian Sosial menggandeng Tahir Foundation untuk mendirikan pusat pelatihan dan pelayanan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaRekam Hasil Razia, Satpol PP Kembangkan Sistem Informasi
22 November 2016
Sistem informasi yang terintegrasi dengan data Dinas Sosial Kota Surabaya ini juga dapat membantu pencarian orang hilang.
Baca SelengkapnyaWorld Sight Day, Yayasan Syamsi Dhuha Beri 1.000 Alat Bantu
14 Oktober 2016
Yayasan Syamsi Dhuha merayakan hari penglihatan sedunia dengan menggelar aneka acara di Bandung.
Baca SelengkapnyaAparat Gabungan Razia Prostitusi di Tanah Abang
16 April 2016
Aparat gabungan malam ini merazia praktek prostitusi di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya