Masyarakat Kian Berani Melawan Polisi  

Reporter

Editor

Selasa, 13 Desember 2011 12:35 WIB

Sejumlah mahasiswa melempar Polisi dengan batu saat bentrok dengan Polisi di Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (9/12). Bentrokan terjadi ketika polisi berusaha membubarkan aksi mahasiswa yang menutup jalan saat menggelar unjuk rasa memeperingati Hari Anti Korupsi. Akibat bentrok tersebut puluhan mahasiswa terluka akibat tertembak peluru karet Polisi. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Novel Ali, menilai masyarakat kian berani melawan polisi. Bahkan kekerasan masyarakat pada polisi menjadi tren. "Kekerasan ini muncul karena arogansi polisi," kata Novel saat dihubungi Tempo, 13 Desember 2011.

Selama ini, kata Novel, polisi terkesan bertindak tidak adil dalam berbagai kasus. Kesan ini bisa menimbulkan ketidakpercayaan, bahkan dendam, terhadap anggota polisi.

Novel menyayangkan banyaknya kekerasan itu. Seharusnya, perlawanan dari masyarakat tak ditempuh dengan kekerasan. "Harusnya diselesaikan dengan menempuh jalur hukum," ujar Novel.

Ia meminta institusi polisi mawas diri atas kasus kekerasan yang dialami anggotanya. Polisi harus bisa menjalankan fungsinya sebagai pelayan dan pelindung masyarakat.

Kasus kekerasan terakhir yang menimpa aparat kepolisian terjadi dua hari lalu. Istri seorang perwira polisi di Depok dilecehkan di rumahnya pada dini hari saat sang suami sedang bertugas. Namun peristiwa ini dianggap janggal oleh Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni.

Novel menilai kasus itu sekaligus bentuk pelecehan terhadap institusi kepolisian. "Kasus pelecehan tersebut adalah penghinaan bagi institusi kepolisian," ujar Novel.

MOHAMMAD ANDI PERDANA

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

18 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

40 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya