Pemerintah Diminta Usut Kematian Nurul di Arab  

Reporter

Editor

Selasa, 6 Desember 2011 11:39 WIB

Sejumlah tenaga kerja wanita asal Indonesia antre menunggu pendataan tenaga kerja legal di Putrajaya, Malaysia (6/8). REUTERS/Bazuki Muhammad

TEMPO Interaktif, Kediri - Keluarga Nurul Khasanah, tenaga kerja wanita (TKW) yang tewas di Arab Saudi, mendesak pemerintah menyelidiki penyebab kematian Nurul. Selama bekerja di Arab, korban mengaku kerap disiksa dan diperkosa oleh majikannya.

Permintaan itu disampaikan Zaenal Mustofa, suami Nurul, yang hingga kini belum menerima pemberitahuan tertulis tentang kematian istrinya, Rabu, 30 Oktober 2011 lalu. Pemerintah pun mengaku tidak tahu-menahu soal kabar tersebut karena Nurul berangkat ke Arab tanpa sepengetahuan Dinas Tenaga Kerja setempat. "Saya hanya ditelepon oleh PJTKI soal kematian itu," kata Zaenal kepada Tempo, Selasa, 6 Desember 2011.

Menurut informasi yang diterima Zaenal, Nurul Khasanah meninggal setelah terjatuh dari lantai atas dan menimpa antena televisi. Tidak dijelaskan penyebab jatuhnya korban hingga mengalami peristiwa tragis tersebut. Zaenal sendiri merasa yakin istrinya meninggal akibat kekerasan yang dialaminya di tempat kerja. Hal itu dia ketahui dari pengakuan Nurul saat menelepon ke Indonesia.

Menurut Zaenal, kekerasan itu sudah terjadi satu bulan sejak istrinya pertama kali bekerja pada bulan Juni 2011. Melalui sambungan telepon, Nurul mengaku kerap dihajar dan mengalami pelecehan seksual dari majikan laki-lakinya yang berprofesi sebagai tentara.

Bahkan, beberapa jam sebelum korban dikabarkan tewas, Nurul sempat menghubungi suaminya dan menceritakan siksaan yang dialami. "Katanya telinganya berdarah dan tidak bisa berjalan normal setelah dihajar majikannya," kata Zaenal.

Sebagai tenaga kerja yang baru pertama kali ke luar negeri, Nurul tak bisa menghubungi kantor Kedutaan Republik Indonesia di Arab Saudi untuk meminta perlindungan. Satu-satunya upaya yang dilakukan adalah meminta suaminya untuk menghubungi KBRI di Arab. Sayang, upaya itu kandas setelah beberapa kali sambungan telepon yang dilakukan Zaenal ke KBRI selalu gagal. "Saya sampai meminta Pak Lurah untuk menelepon ke Arab," kata Zaenal.

Upaya itu dilakukan Zaenal ketika menerima pesan singkat (SMS) dari Nurul yang mengatakan dirinya hendak diperkosa sang majikan. Pelecehan seksual itu kerap menimpanya dan memaksa Nurul melakukan perlawanan sendiri tanpa bantuan siapa pun.

Karena itu, ketika menerima kabar kematian korban dari PJTKI yang memberangkatkannya, Zaenal tak bisa menahan kemarahan. Apalagi kabar itu dia terima hanya beberapa jam usai istrinya menelepon dan mengabarkan kondisinya yang sakit usai dihajar majikannya. "Saya ingin pemerintah menyelidiki kematian istri saya dan memulangkan jenazahnya ke Tanah Air," kata Zaenal.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Edhi Purwanto mengaku tak bisa membantu persoalan yang menimpa warganya. Apalagi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kediri tak memiliki data keberangkatan Nurul sebagai TKW karena yang bersangkutan berangkat dari Bekasi. Ibu dua anak ini diberangkatkan melalui PT Bahtiar Ihwan yang beralamat di Kramat Jati, Jakarta.

Edhi juga mengaku heran korban bisa berangkat ke Arab Saudi di tengah pemerintah menerapkan moratorium pengiriman TKI ke negara itu. Karena itu, bisa dipastikan jika keberangkatan tersebut ilegal dan tanpa sepengetahuan pemerintah. "Kami tak bisa berbuat apa-apa selain melaporkan hal ini ke kementerian," kata Edhi.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Polres Bandara Soetta Gagalkan Keberangkatan 64 PMI Ilegal Tujuan Timur Tengah

9 April 2023

Polres Bandara Soetta Gagalkan Keberangkatan 64 PMI Ilegal Tujuan Timur Tengah

Puluhan calon pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ini akan berangkat ke Riyadh dan Dubai

Baca Selengkapnya

6 Fakta Seputar Keputusan Jakarta Setop Kirim TKI ke Malaysia

19 Juli 2022

6 Fakta Seputar Keputusan Jakarta Setop Kirim TKI ke Malaysia

Pintu masuk bagi para TKI yang kini disebut pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik ke Negeri Jiran sudah ditutup dan negara tersebut tak lagi

Baca Selengkapnya

Malaysia Deportasi 4.011 TKI Via Nunukan,Terbanyak dari NTT

4 Januari 2017

Malaysia Deportasi 4.011 TKI Via Nunukan,Terbanyak dari NTT

Mereka telah menjalani hukuman di bui maupun pusat tahanan
sementara di Sabah selama sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Aparat Gagalkan Pemberangkatan TKI Ilegal  

5 Desember 2012

Aparat Gagalkan Pemberangkatan TKI Ilegal  

Sebuah agen telah menunggu di Pontianak, yang akan memasukkan TKI secara ilegal ke Malaysia.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Bongkar Jaringan TKI Ilegal  

4 Desember 2012

Polisi Malaysia Bongkar Jaringan TKI Ilegal  

Dari penggerebekan oleh polisi Malaysia, ada 105 tenaga kerja asing yang diselamatkan. Sebanyak 95 orang di antaranya adalah TKI sektor informal.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan TKI Madura  

26 November 2012

Polisi Gagalkan Penyelundupan TKI Madura  

Setelah sampai di Malaysia, mereka disebut-sebut akan tinggal sementara waktu di dalam hutan hingga sang tekong mendapatkan pekerjaan untuk mereka.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Desak Malaysia Tak Pakai TKI Ilegal  

20 November 2012

Pemerintah Desak Malaysia Tak Pakai TKI Ilegal  

Dua pemerintah negara sudah membahas permasalahan TKI di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 21 Warga Indonesia

1 Oktober 2012

Malaysia Tangkap 21 Warga Indonesia

"Mereka terkejut melihat petugas mendekati kapal sehingga tidak sempat untuk bereaksi atau kabur."

Baca Selengkapnya

Entikong Masih Jadi Celah-celah TKI Ilegal

3 Agustus 2012

Entikong Masih Jadi Celah-celah TKI Ilegal

Petugas pun agaknya sudah hafal dengan bahasa tubuh dan

jawaban pemegang paspor izin wisata, yang tak lain digunakan

untuk bekerja.

Baca Selengkapnya

Dua TKI Yang Pulang dari Suriah Dianggap Ilegal

5 Juli 2012

Dua TKI Yang Pulang dari Suriah Dianggap Ilegal

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cianjur, Dedi Heryadi menilai permasalahan buruh migran ilegal di Kabupaten Cianjur ini sangat kompleks.

Baca Selengkapnya