Tujuh Tentara yang Menganiaya Warga Dihukum  

Reporter

Editor

Senin, 7 November 2011 21:20 WIB

TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO Interaktif, Jayapura - Tujuh anggota TNI Yonif 755/Merauke diproses hukum karena dugaan penganiayaan 12 warga sipil di Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Rabu 2 Nopember lalu. Komandan Korem 172/PWY, Kol (Inf) Ibnu Tri Widodo, mengatakan ketujuh anggota tersebut telah ditahan di Sub Detasemen Polisi Militer Wamena. "Mereka mengaku menyiksa warga sipil dengan cara menyuruh warga merayap di tanah seperti anggota TNI, memukul, menendang bahkan merendam warga sipil kedalam air," katanya kepada wartawan di Jayapura Senin, 7 November 2011.

Ia menjelaskan, ketujuh prajurit berpangkat bintara dan tantama itu telah ditarik penempatannya di kampung tersebut dan digantikan regu baru. "Kami sudah melakukan negosiasi dengan masyarakat setempat, Muspida Jayawijaya dan juga tokoh masyarakat. Hasil pertemuan tersebut masyarakat mengaku tidak akan menuntut lagi. Masyarakat mengaku telah puas dengan ke-7 prajurit ini diproses hukum," urainya.

Menurut dia, kejadian penganiaan itu bermula ada laporan dari masyarakat bahwa ada pertemuan sekelompok orang di Kurulu. Karena Pos Polisi Kurulu jaraknya cukup jauh dengan tempat pertemuan, maka si pelapor melaporkan pertemyan tersebut ke pos TNI Kurulu. Tujuh anggota TNI itu lalu bergegas ke lokasi pertemuan. Sesampainya di sana, warga itu lari tunggang-langgang.

Anggota TNI melepaskan tembakan, lalu mengumpulkan mereka dan menanyakan sedang melakukan apa. Namun karena tidak ada yang berbicara, maka para anggotanya itu pun menyiksa warga sipil. "Penyiksaan ini memang tidak dibenarkan. Maka mereka kami proses. Dalam pertemuan itu, kami juga menyita beberapa handphone dan dokumen Organisasi Papua Merdeka (OPM)," ia melanjutkan.

Sebelumnya Kontras merilis bahwa 12 warga sipil di Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya Papua dianiaya oknum TNI. Penganiayaan berawal dari pertemuan 12 warga Kampung Umpagala yang sedang membicarakan kegiatan masyarakat adat. Namun TNI menduga pertemuan itu merupakan bagian dari kelompok OPM. Ke-12 warga sipil itu kemudian digiring dari Kampung Abusa menuju Pos TNI Batalyon 756 Kurulu.

Selama dalam perjalanan, anggota TNI menganiaya ke-12 orang itu. Atas penganiayaan tersebut para korban berencana mengadukan para anggota TNI itu ke Pengadilan Negeri Wamena Papua. CUNDING LEVI






Advertising
Advertising




Berita terkait

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

19 September 2017

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

Dengan memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI, TNI tidak membiarkan sejengkal pun peristiwa 1965 ditafsirkan berbeda.

Baca Selengkapnya

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

18 September 2017

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan instruksi pemutaran film G30S/PKI merupakan perintahnya.

Baca Selengkapnya