Voting Terbuka dalam Sidang Istimewa Lebih Penting

Reporter

Editor

Kamis, 18 Desember 2003 14:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Voting terbuka dalam pengambilan keputusan pada Sidang Istimewa MPR Agustus mendatang lebih penting dibandingkan voting tertutup. "Akontabilitas publik terjaga. Jadi rakyat bisa melihat dan menguji apa yang dilakukan dan diputuskan oleh MPR. Sehingga keputusan itu dapat dilegitimasi atau tidak," kata Wakil Ketua Komisi II DPR Hamdan Zoelva di depan peserta diskusi bertajuk "Voting dan Money Politics di SI MPR" di Jakarta Design Centre, Jakarta, Jum'at (6/7) siang.

Kelemahan dari voting tertutup, menurut Hamdan, rakyat tidak bisa melihat wakilnya memilih pilihannya dan akontabilitas publik tidak terjaga. "Berbahaya kalau tertutup. Nanti hasilnya tidak sesuai dengan kehendak rakyat. Pengambilan keputusan juga penting, di samping hasil akhir dari pengambilan keputusan tersebut," jelas Hamdan.

Hamdan tidak yakin bakal ada money politics dalam Sidang Istimewa nanti. Karena, sampai saat ini tidak ada jaminan keputusan akan diambil secara tertutup atau terbuka. “Serahkan kepada nurani masing-masing masalah money politics itu, di mau menerima tau tidak. Kalau menerima, berarti dia mengorbankan rakyat. Itu menyakitkan bagi rakyat. Saya akan memilih hati nurani rakyat dibandingkan uang,” kata anggota Fraksi Bulan Bintang itu.

Menyikapi TAP MPR Nomor II Tahun 2000, yang menyebutkan keputusan yang melibatkan banyak orang diambil secara tertutup atau tertulis. Menurutnya, itu tergantung dari keputusan rapat. “TAP MPR tersebut tidak mengharuskan voting secara tertutup. Semua tergantung keputusan rapat, kalau terbuka, ya terbuka," kata Hamdan.

Diskusi yang diadakan oleh Lembaga Kajian Media (LKM) diikuti oleh 40-an peserta yang umumnya adalah wartawan juga menghadirkan dua pembicara lain, yaitu Ali Masykur Musa dan Prof. Dr. Sri Soemantri, namun keduanya tidak bisa hadir. Ali ada pertemuan mendadak dengan partainya, sementara Sri Soemantri ada urusan dengan pihak rektorat. (kurniawan)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

51 detik lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 menit lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 menit lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

4 menit lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

8 menit lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

9 menit lalu

Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Tema Peringatan di 2024

Hari Pendidikan Nasional menjadi salah satu hari bersejarah yang juga bertepatan dengan hari ulang tahun bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Pernah Jadi Jurnalis

10 menit lalu

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional yang Pernah Jadi Jurnalis

Mengenal Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

15 menit lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

16 menit lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta PTUN Buktikan KPU Lakukan Maladministrasi Penetapan Gibran Sebagai Cawapres

16 menit lalu

PDIP Minta PTUN Buktikan KPU Lakukan Maladministrasi Penetapan Gibran Sebagai Cawapres

Menurut Gayus Lumbuan, putusan PTUN bisa memvalidasi bahwa KPU telah melakukan maladministrasi dalam tahapan pilpres

Baca Selengkapnya