Pernyataan Singkat Menteri Baru Kabinet SBY-Boediono
Reporter
Editor
Senin, 17 Oktober 2011 13:10 WIB
TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Enam calon menteri dan kepala badan datang ke Istana Negara, hari ini, Senin 17 Oktober 2011. Awalnya yang datang ke Istana hanya empat orang, yakni Dahlan Iskan, Azwar Abubakar, Amir Syamsuddin, dan Letnan Jenderal TNI Marciano Norman. Satu jam kemudian menyusul Gita Wiryawan dan Djan Farid.
Keenam orang itu diplot oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengisi sejumlah pos di Kabinet Indonesia Bersatu II, antara lain:
1. Gita Wiryawan yang saat ini menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diplot menjadi Menteri Perdagangan menggantikan posisi Mari Elka Pangestu.
2. Mantan Plt. Gubernur Aceh Azwar Abubakar diplot sebagai Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan E.E. Mangindaan.
3. Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin sebagai Menteri Hukum dan HAM menggantikan Patrialis Akbar.
4. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN menggantikan Mustafa Abubakar.
5. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Djan Farid sebagai Menteri Perumahan Rakyat menggantikan Suharso Monoarfa.
6. Mantan Pangdam Jaya, kini Komandan Kodiklat TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI Marciano Norman, diplot menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Jenderal Pol (Purn.) Sutanto.
Dalam koferensi persnya, semua kandidat menteri ini dengan kompak hanya memberikan pernyataan-pernyataan singkat. "Saya diminta Bapak Presiden menjalankan tugas baru sebagai Menteri Perdagangan dan dengan senang hati saya terima tugas dan amanah tersebut," ujar Gita Wiryawan.
Adapun Amir Syamsuddin malah berkomentar sebaliknya. "Sebetulnya masih ada satu tahapan sebelum kami resmi (menjabat), besok pagi kami harus menjalani tes kesehatan. Jadi belum bisa saya optimistis memastikan bahwa saya akan berlanjut," ujar dia sembari tersenyum.
Begitu pun Dahlan Iskan. Dengan mata berkaca-kaca, ia seperti enggan meninggalkan jabatan sebagai Dirut PLN. "Sebetulnya saya menangis meninggalkan PLN karena saat ini PLN seluruh Indonesia sedang semangat-semangatnya bekerja. Saya akan menjabat sebagai Meneg BUMN. Saya akan jalankan tes kesehatan karena saya orang sakit, saya belum tentu nanti," kata dia.
Sedangkan Djan Farid yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) memohon doa kepada wartawan. "Saya diberikan tugas oleh Bapak Presiden untuk melaksanakan tugas di Kementerian Perumahan Rakyat. Mudah-mudahanan besok bisa lulus tes kesehatan," ujar dia.